" /> Infeksi Tanaman Budidaya - TNeutron
Home > Penanaman Rumput Laut > Penyakit Rumput Laut > Infeksi Tanaman Budidaya

Infeksi Tanaman Budidaya

Tanaman budidaya akan lebih cepat terinfeksi apabila terdapat banyak bekas luka karena akan menjadi jalan masuk bagi bakteri patogen. Infeksi bakteri penyebab penyakit ice ice pada thallus dapat terjadi melalui beberapa cara yaitu terinfeksi pada luka bekas pemotongan (stek untuk bibit), luka akibat gigitan ikan, luka akibat ikatan bibit terlalu erat dan masuk melalui pori-pori thallus. Amiludin (2007) menerangkan bahwa pada beberapa penelitian yang dilakukan dengan diawali pengamatan pada area budidaya tampak bahwa hampir seluruh bagian tanaman yang terinfeksi ice-ice ditandai oleh memutihnya/memudarnya warna batang (thalli), berlendir yang diselimuti oleh kotoran seperti tepung putih, kulit luar atau epidermisnya terkelupas pada yang terinfeksi sehingga terlihat jaringan dalam/medulla pada thalli.

Terinfeksinya pada thalli dimulai dari bagian tertentu antara lain :
1) Infeksi bermula dari bagian luka pada pangkal stek akibat dari pemetikan/ pemotongan
2) Infeksi dimulai dari bagian yang luka pada bekas gigitan predator ikan
3) Infeksi dimulai dari bagian yang luka karena gesekan/terlalu erat mengikat rumpun rumput laut
4) Infeksi akibat tertularnya bagian batang yang sehat oleh bagian batang yang terinfeksi dari satu rumpun atau berasal dari rumpun yang lain.

image

Gambar 26. Penyakit ice-ice yang diawali dari infeksi thallus (a) pangkal thallus akibat pemotongan (b) gigitan ikan (c) gesekan pengikatan yang terlalu kuat (d) tertular oleh thallus lain

 

Bakteri yang ditemukan pada ice-ice yang menyerang rumput laut antara lain :

1) Pseudomonas cepacia

Bakteri ini berbentuk batang dan gram positif, mampu menghidrolisis arginin, dekarboksilase lysine, tidak dapat mendekarboksilase ornithine, serta mampu memproduksi senyawa H2S, memproduksi urea, deaminase triptophane, memiliki enzim gelatin, mengoksidasi glukosa, mengoksidasi manitol, mengoksidasi sucrose, mengoksidasi cytochrome, motil, dapat tumbuh pada media MacConkey, serta dapat memfermentasi dan mengoksidasi glukosa. Pseudomonas cepacia merupakan bakteri yang berada pada lingkungan perairan dan tanah (Peix et al. 2009 ; Pandamme and Dawindt 2011).

2) Flavobacterium meningosepticum
Bakteri ini berbentuk batang dan gram positif, mampu menghidrolisis arginin, dekarboksilase lysine, tidak mampu memanfaatkan citrate sebagai sumber karbon, deaminase triptophane, memiliki enzim gelatin, mengoksidasi glukosa, mengoksidasi manitol, mengoksidasi sorbitol, pada uji O/F tidak memproduksi enzimurase, tidak membentuk nitrit, dan tidak mengasamkan sukrosa. Koloni bakteri berbentuk bulat, licin, cembung dan pigmen kekuningan.

Dari hasil isolasi dan identifikasi, bakteri ini terdapat pada thallus dan media budidaya yang terserang ice-ice yang mempunyai koloni berpigmen kuning. Bakteri ini didapatkan dari thallus K. alvarezii pada daerah perairan budidaya di Pulau Panggang. Menurut Jooste and Celia (1999), bakteri ini penghuni perairan laut. Menurut Largo et al. (1995), pada jenis rumput laut K. alvarezii dan E. denticulatum bakteri ini yang menyebabkan ice-ice, Flavobacterium meningosepticum namun tidak menyebabkan penyakit suminori pada jenis rumput laut.

3) Plesiomonas shigelloides
Bakteri ini berbentuk batang dan gram positif, memiliki enzim ß-galactosa, mampu menghidrolisis arginin, dekarboksilase lysine, deaminase triptophane, memproduksi indole, memiliki enzim gelatin, mengoksidasi glukosa, mengoksidasi manitol, mengoksidasi sorbitol, mengoksidasi sucrose, mengoksidasi melibiosa, mengoksidasi amigladin, mengoksidasi arabinosa, motil, dapat tumbuh pada media MacConkey, serta dapat memfermentasi dan mengoksidasi glukosa. Plesiomonas shigelloides merupakan bakteri yang terdapat di lingkungan perairan laut (Rey et al. 2004).

4) Pseudomonas diminuta
Bakteri ini berbentuk batang dan gram positif, mampu menghidrolisis arginin, dekarboksilase lysine, dekarboksilase ornithine, serta tidak mampu memproduksi senyawa H2S, tidak mampu memproduksi urea, deaminase triptophane, mampu memproduksi acetoin, memiliki enzim gelatin, mengoksidasi glukosa, mengoksidasi manitol, mengoksidasi sucrose, mengoksidasi cytochrome, motil, dapat tumbuh pada media MacConkey, serta dapat memfermentasi dan mengoksidasi glukosa. Pseudomonas diminuta merupakan bakteri yang dapat meningkatkan produksi koenzim Q10, CoQ10 yang berfungsi sebagai sistem transport elektron pada prokariota dan eukariota (Bule and Rekha 2009).

5) Vibrio alginolyticus
Motil dan mampu memanfaatkan nitrat, glukosa, triptophane, mannitol, memiliki enzim gelatin, mengoksidasi cytochrome, dan bersifat motil. Vibrio alginolyticus merupakan salah satu bakteri dari genus Vibrio yang berada pada lingkungan pantai dan estuary yang bersifat zoonosis melalui produk perikanan (Austin 2010). Vibrio alginolyticus dapat menyebabkan penyakit akut pada kondisi tekanan suhu budidaya ikan kerapu Epinephelus coioides (Cui et al. 2010). Vibrio alginolyticus merupakan bakteri laut heterotropik yang memiliki ketersediaan Fe kompleks yang dapat memproduksi catecholate siderophores (Poorvin et al. 2011). Vibrio alginolyticus merupakan bakteri yang memiliki tingkat patogenitas tertinggi terhadap rumput laut.