" /> Kadar Dan Kelarutan Oksigen - TNeutron
Home > Pengelolaan Kualitas Air > Identifikasi Kualitas Air > Kadar Dan Kelarutan Oksigen

Kadar Dan Kelarutan Oksigen

Menurunnya kadar oksigen.
Pada dasarnya proses penurunan oksigen dalam air disebabkan oleh proses kimia, fisika dan biologi yaitu:
 Proses pernafasan (respirasi) baik oleh hewan maupun tanaman.
 Proses penguraian (dekomposisi) bahan organik.
 Dasar perairan yang bersifat mereduksi. Dasar perairan ini hanya dapat ditumbuhi oleh bakteri-bakteri anaerob saja, yang dapat menimbulkan hasil pembongkaran yang bersifat mereduksi seperti metana, asam sulfide dan sebagainya. Bila zat-zat yang berupa gas tersebut naik ke atas, maka air yang dilaluinya melarutkan gas ini sambil melepaskan sebagian dari oksigen yang dikandungnya. Akibatnya air makin kekurangan oksigen.
 Tingkat kejenuhan gas-gas dalam air sepertikarbondioksida.
 Proses penguapan(evaporasi) di musim panas.
 Peresapan air ke dalam tanah dasar perairan

Kelarutan oksigen
Kelarutan oksigen ke dalam air terutama dipengaruhi oleh faktor suhu. Kelarutan gas oksigen pada suhu rendah relative lebih tinggi. Hubungan antara suhu dengan kelarutan oksigen dalam air dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Kelarutan oksigen pada suhu berbeda
image

Kelarutan oksigen tersebut berlaku untuk air tawar, sedangkan kelarutan oksigen pada air laut relatif lebih rendah 1–5 ppm dari angka tersebut di atas karena pengaruh salinitas (kadargaram). Kadar garam ini mempengaruhi kelarutan gas-gas air. Kelarutan oksigen ini sangat penting karena menentukan jumlah (kadar) oksigen terlarut dalam air. Besarnya kandungan oksigen di dalam air pada suatu perairan sangat menentukan kehidupan organisme air.

Batas-batas toleransi organisme terhadap kadar oksigen tergantung pada jenis organisme tersebut dalam air. Secara umum batas minimum kadar oksigen yang mendukung kehidupan organisme akuatik adalah 3-5 ppm. Selain untuk proses respirasi, oksigen juga mempengaruhi kehidupan organisme yang lain yaitu:
1. Menambah nafsu makan ikan atau organisme air lainnya.
2. Mempengaruhi kesehatan ikan, yang mana pada batas 12 ppm akan menimbulkan penyakit yang disebabkan oleh gelembung gas (gas bubble diseases)
3. Mempengaruhi fungsi fisiologis dan lambatnya pertumbuhan ikan, bahkan dapat menyebabkan kematian
4. Mempengaruhi proses penguraian dan perombakan bahan organik yang ada didasar kolam

Konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan mengalami fluktuasi selama sehari semalam (24 jam). Konsentrasi terendah terjadi pada waktu subuh (dini hari) kemudian meningkat pada siang hari dan menurun kembali pada malam hari. Perbedaan konsentrasi oksigen terlarut tertinggi terdapat pada perairan yang mempunyai kepadatan planktonnya tinggi dan sebaliknya. Kelarutan oksigen dalam air dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain suhu, kadar garam (salinitas) perairan, pergerakan air dipermukaan air, luas daerah permukaan perairan yang terbuka, tekanan atmosfer dan persentase oksigen sekelilingnya.

Bila pada suhu yang sama konsentrasi oksigen terlarut sama dengan jumlah kelarutan oksigen yang ada di dalam air, maka air tersebut dapat dikatakan sudah jenuh dengan oksigen terlarut. Bila air mengandung lebih banyak oksigen terlarut daripada yang seharusnya pada suhu tertentu, berarti oksigen dalam air tersebut sudah lewat jenuh (super saturasi).