" /> Keberhasilan Metode Pengambilan Sampel Air - TNeutron
Home > Pengelolaan Kualitas Air > Sampel Kualitas Air > Keberhasilan Metode Pengambilan Sampel Air

Keberhasilan Metode Pengambilan Sampel Air

Keberhasilan metode pengambilan sampel sangat tergantung pada peralatan untuk pengambilan sampel, teknik atau cara pengambilan, pelaksanaan dan penanganan serta penyempurnaan analisis Laboratorium. lebih dari 50% ketidakabsahan data analisa kuallitas air dipengaruhi oleh teknik pengambilan sampel yang tidak sesuai.
a. Penentuan lokasi pengambilan sampel
Lokasi pengambilan sampel dapat dilakukan pada air permukaan dan air tanah. Pengambilan sampel pada air permukaan meliputi air sungai, danau, waduk, rawa, dan genangan air lainnya Penentuan kualitas air pada daerah pengaliran sungai didasarkan pada :

  • Sumber air alamiah, yaitu lokasi pada tempat yang belum atau masih sedikit mengalami pencemaran;
  • Sumber air tercemar, yaitu lokasi pada tempat yang telah mengalami perubahan atau di hilir sumber pencemaran;
  • Sumber air yang dimanfaatkan, yaitu lokasi pada tempat penyadapan pemanfaatan sumber air.

Sedangkan pemantauan kualitas air pada danau/waduk didasarkan pada :

  • Tempat masuknya sungai ke danau/waduk
  • Di tengah danau/waduk
  • Lokasi penyadapan air untuk pemanfaatan
  • Tempat keluarnya air danau/waduk

b. Penentuan lokasi pengambilan sampel air sungai
Langkah awal dalam menentukan lokasi pengambilan sampel air sungaiadalah mengetahui keadaan geografi sungai dan aktifitas di sekitar daerah aliran sungai. Secara umum, lokasi pengambilan sampel air sungai meliputi:

  • Daerah hulu atau sumber air alamiah, yaitu lokasi yang belum tercemar. Lokasi ini berperan untuk identifikasi kondisi asal atau base line sistemtata air
  • Daerah pemanfaatan air sungai, yaitu lokasi di mana air sungai dimanfaatkan untuk bahan baku air minum, air untuk rekreasi, industry, perikanan, pertanian, dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk mengetahui kualitas air sebelum dipengaruhi oleh suatu aktifitas
  • Daerah yang potensial terkontaminasi, yaitu lokasi yang mengalami perubahan kualitas air oleh aktivitas industrI, pertanian, domestik, dan sebagainya. Lokasi ini dipilih untuk mengetahui hubungan antara pengaruh aktivitas tersebut dan penurunan kualitas air sungai
  • Daerah pertemuan dua sungai atau lokasi masuknya anak sungai. Lokasi ini dipilih apabila terdapat aktivitas yang mempunyai pengaruh terhadap penurunan kualitas air sungai
  • Daerah hilir atau muara, yaitu daerah pasang surut yang merupakan pertemuan antara air sungai dan air laut. tujuannya untuk mengetahui kualitas air sungai secara keseluruhan. Apabila data hasil pengujian di daerah hilir dibandingkan dengan data untuk daerah hulu, evaluasi tersebut dapat menjadi bahan kebijakan pengelolaan air sungai secara terpadu.

image
Gambar 24. Lokasi pengambilan sampel air sungai

Khusus untuk pertemuan dua sungai atau masuknya anak sungai, lokasi pengambilan sampel adalah di daerah di mana air di kedua sungai itu diperkirakan telah tercampur secara sempurna. Untuk mengetahuinya perlu dilakukan uji homogenitas air sungai. Uji homogenitas dilakukan dengan mengambil beberapa sampel di sepanjang lebar sungai dan pada kedalaman tertentu. Parameter ujinya adalah suhu, derajat keasaman atau pH, oksigen terlarut atau DO, dan daya hantar listrik (DHL).

Apabila hasil pengujian parameter di beberapa titik tersebut tidak berbeda jauh, yaitu kurang dari 10%, dapat disimpulkan bahwa telah terjadi pencampuran sempurna di antara dua air sungai tersebut. Tabel 11 menggambarkan perkiraan jarak pencampuran sempurna untuk penentuan lokasi pengambilan sampel.

Tabel 12. Perkiraan jarak pencampuran sempurna di sungai
image