Rumput laut merupakan organisme laut yang memiliki syarat-syarat lingkungan tertentu agar dapat hidup dan tumbuh dengan baik. Semakin sesuai kondisi lingkungan perairan maka akan semakin baik pertumbuhannya dan juga akan semakin baik hasil yang diperoleh. Rumput laut akan tumbuh lebih baik dibandingkan dengan kedalaman tertentu yang masih mendapat intensitas cahaya matahari baik, karena cahaya matahari merupakan faktor penting untuk pertumbuhan rumput laut.
Pada kedalaman yang tidak terjangkau cahaya matahari, maka rumput laut tidak dapat tumbuh. Demikian pula iklim, letak geografis dan faktor oseanografi sangat menentukan pertumbuhan rumput laut.
Gambar 14. Kegiatan sampling pertumbuhan rumput laut
Msuya and Sulon (2006) dalam penelitiannya menyatakan bahwa pertumbuhan rumput laut sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh musim, ketika curah hujan tinggi menunjukkan pertumbuhan yang rendah dibandingkan saat curah hujan rendah atau musim panas. Kadar nutrient yang tinggi berpengaruh terhadap tingginya pertumbuhan Eucheuma denticulatum namun tidak berpengaruh terhadap Kappaphicus alvarezii.
Kepadatan bibit saat penanaman rumput laut merupakan salah satu faktor yang juga mempengaruhi pertumbuhan rumput laut. Kepadatan bibit rumput laut saat penanaman akan mempengaruhi luasan thallus rumput laut yang terpapar sinar matahari, sehingga secara tidak langsung akan berpengaruh pula terhadap proses fotosintesis yang mendukung pertumbuhan rumput laut. Sulistijo (1994) melaporkan bahwa pertumbuhan rumput laut berkorelasi dengan kandungan karaginannya, dimana saat pertumbuhan tinggi kandungan karaginan menurun.
Hal ini disebabkan karean Kappaphycus dan Eucheuma mempunyai 2 fase siklus kehidupan yaitu fase vegetatif dan generatif. Pada fase vegetatif, energi didistribusikan untuk pertumbuhan dan pembentukan karaginan. Kemudian dilanjutkan dengan fase generatif dimana energi untuk pembuatan karaginan direduksi untuk proses generatif sehingga kandungannya menurun sedangkan pertumbuhan tetap berjalan sampai mencapai titik maksimal.