Tahap-tahap pembuatan sumur resapan adalah :
– Persiapan awal berupa penyiapan lahan dan bahan.
– Penggalian baik untuk sumur itu sendiri maupun jaringan yang baerasal dari atap rumah.
– Pemasangan meliputi pemasangan bis beton atau batu bata dan pemasangan jaringan saluran air dari rumah ke rumah.
Pemasangan sumur resapan dapat dilakukan dengan model tunggal dan komunal. Maksud sumur resapan model tunggal adalah satu sumur resapan digunakan untuk satu rumah, sedangkan yang komunal satu sumur resapan digunakan secara bersama-sama untuk lebih dari satu rumah. Letak sumur resapan untuk yang model tunggal biasanya di halaman rumah sedang yang model komunal dapat dipasang di bahu jalan.
Gambar 44. Penampang membujur sumur resapan Biopori
Bila kita ke hutan yang kondisinya baik tentu kita akan melihat komponen ekosistem hutan yan terdiri dari pohon, anakan, seresah dan organism/hewan-hewan kecil seperti semut, serangga, cacing dan lain-lain. Pada permukaan tanah berseresah tersebut bila kita singkap penutup tanahnya akan terlihat akar tanaman, daun dan ranting kayu yang melapuk dan lubang-lubang yang terbentuk karenanya. Lubang-lubang tersebut merupakan biopori atau lubang-lubang yang terbentuk oleh karena adanya bio/kehidupan baik yang menjadi lapuk/mati maupun yang masih aktif.
Jadi secara alami, berupa lubang-lubang kecil pada tanah yang terbentuk akibat aktivitas organisme dalam tanah seperti cacing atau pergerakan akar-akar dalam tanahmbentuk biopori. Secara otomatis lubang-lubang tersebut akan terisi udara dan menjadi jalur mengalirnya air masuk kedalam tanah terutama bila hujan tiba. Kondisi tersebut tentu dengan dikota yang hutannya sudah tidak ada. Agar terjadi penyerapan air hujan yang jatuh di wilayah perkotaan sebagaimana yang terjadi di hutan, maka perlu dilakukan rekayasa biopori buatan.
Kondisi kota besar misalnya DKI Jakarta yang memiliki lahan resapan air yang sangat sedikit sekali disertai dengan penggunaan air tanah yang sangat berlebihan menyebabkan penurunan permukaan tanah serta mengakibatkan sulitnya untuk mendapatkan air berkualitas baik dan cukup di kawasan tersebut. Dengan demikian keseimbangan lingkungan yang harus terus menerus dilestarikan dan dijaga pun semakin rusak dan tidak terkendali.
Untuk itulah diperlukan adanya gerakan pelestarian alam sekitar yang dilakukan secara bersama-sama oleh semua pihak serta berkesinambungan. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mencegah mengalirnya air hujan ke selokan yang kemudian terbuang percuma ke laut lepas adalah dengan pembuatan lubang biopori resapan atau LBR. Lubang resapan biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Metode ini dicetuskan oleh Ir. Kamir R Brata, M.Sc, salah satu peneliti dari Institut Pertanian Bogor.
Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. Teknologi sederhana ini kemudian disebut dengan nama biopori.