" /> Tingkat Kesadahan Perairan - TNeutron

Tingkat Kesadahan Perairan

Pengaruh kalsium karbonat (CaCO3) dalam air dapat pula dinyatakan sebagai kesadahan yaitu kemampuan air untuk membentuk busa apabila dicampur dengan detergen (sabun). Pada air yang mempunyai kesadahan rendah akan mudah membentuk busa apabila dicampur dengan sabun. Sedangkan pada air yang mempunyai kesadahan tinggi tidak akan terbentuk busa. Kesadahan sangat penting bagi kehidupan ikan. Tidak semua ikan dapat hidup pada nilai kesadahan yang sama.

Dengan kata lain, setiap jenis ikan memerlukan nilai kesadahan pada kisaran tertentu untuk hidupnya. Disamping itu, kesadahan juga merupakan petunjuk yang penting dalam hubungannya dengan usaha untuk mengubah nilai pH. Kesadahan merupakan ukuran yang menunjukkan jumlah ion kalsium (Ca2+) dan ion magnesium (Mg2+) dalam air. Ion-ion lain sebenarnya ikut pula mempengaruhi nilai kesadahan, akan tetapi pengaruhnya diketahui sangat kecil dan relatif sulit diukur sehingga diabaikan.

Kesadahan pada umumnya dinyatakan dalam satuan ppm (part per million atau satu persejuta bagian) kalsium karbonat (CaCO3), tingkat kekerasan (dH) atau dengan menggunakan konsentrasi molar CaCO3. Satu satuan kesadahan Jerman atau dH sama dengan 10 mg CaO (kalsium oksida) per liter air (10 ppm). Di Amerika, kesadahan pada umumnya menggunakan satuan ppm CaCO3, dengan demikian satu satuan Jerman (dH) dapat diekspresikan sebagai 17,8 ppm CaCO3.

Sedangkan satuan konsentrasi molar dari 1 mili ekuivalen = 2,8 dH = 50 ppm. Perlu diperhatikan bahwa kebanyakan teskit pengukur kesadahan menggunakan satuan CaCO3. Berikut adalah kriteria kisaran kesadahan yang biasa dipakai:

  • 0 – 4 dH, atau 0 – 70 ppm CaCO3: sangat rendah (sangat lunak)
  • 4 – 8 dH, atau 70 – 140 ppm CaCO3: rendah (lunak)
  • 8 – 12 dH, atau 140 – 210 ppm CaCO3: sedang
  • 12 – 18 dH, atau 210 – 320 ppm CaCO3: agak tinggi (agak keras)
  • 18 – 30 dH, aau 320 – 530 ppm CaCO3: tinggi (keras)

Ketidaksesuaian kesadahan akan mempengaruhi antara lain; transfer hara (zat nutrisi), hasil sekresi melalui membrane, kesuburan, fungsi organ dalam (seperti ginjal, peredaran darah dan lain-lain) dan pertumbuhan. Setiap jenis ikan memerlukan kisaran kesadahan tertentu untuk hidupnya. Pada umumnya hampir semua jenis ikan dan tanaman dapat beradaptasi dengan kondisi kesadahan yang ada. Akan tetapi pada proses pemijahan dapat gagal apabila dilakukan pada nilai kesadahan yang tidak tepat.

Hidrogen Sulfida (H2S)
H2S sangat beracun bagi biota air. Dibawah kondisi anaerob heterotropic bacteria dapat memanfaatkan sulfat (SO4=) dan mengeksresikan dalam bentuk sulfida (S=).
SO4ˉ + 8 H+ —>  Sˉ+ 4 H2O (heterotropic bacteria)
H2S  —>  HSˉ + H+
HSˉ —>   S= + H+
Untuk perkembangan penetasan telur dan perkembangan larva konsentrasi hydrogen sulfida (H2S) harus kurang dari 0,019 ppm. Juvenile tidak melebihi 0,045 ppm H2S, sedangkan yang sudah dewasa tidak melebihi 0,048 ppm H2S.