" /> Pembentukan Benda Keramik - TN Blogs
Home > Exact > Clay Body > Pembentukan Benda Keramik

Pembentukan Benda Keramik

Produk benda keramik yang kita lihat sehari-hari sangat beraneka ragam, baik bentuk, ukuran, fungsi, hiasan maupun warnanya, produk-produk tersebut merupakan hasil akhir dari suatu proses pembentukan atau pembuatan benda keramik.

Pada awalnya benda-benda keramik dibuat dengan tangan secara langsung sehingga hasilnya berupa benda keramik dengan bentuk yang terbatas dan sangat sederhana, namun kini berbagai teknik pembentukan benda keramik telah berkembang dengan pesat. Proses pembentukan ini berkembang sejalan dengan kemajuan di bidang teknologi mulai dari proses pengambilan bahan tanah liat dari alam, pengolahan, pembentukan, pengglasiran dan dekorasi serta pembakarannya.

Di industri atau pabrik-pabrik keramik saat ini sudah menggunakan teknologi yang lebih maju dalam proses pembentukannya untuk membuat produk yang banyak tetapi dengan waktu yang relatif pendek, ini dilakukan untuk mempercepat proses produksi.

Proses pembentukan merupakan proses pembuatan benda keramik, proses ini mebutuhkan keterampilan tangan mulai dari proses pengulian hingga penyelesaian akhir (finishing). Pembentukan benda keramik dapat dilakukan dengan tangan langsung (handbuilt) atau dengan bantuan alat lain seperti alat putar, jigger-jolley, alat cetak, dan sebagainya.

Proses pembentukan benda keramik tersebut dapat dibedakan menjadi beberapa keteknikan, yaitu:
1. Teknik bebas (modelling)
2. Teknik pijit (pinching)
3. Teknik pilin (coiling)
4. Teknik lempeng (slab building)
5. Teknik mematung
6. Teknik putar (throwing)
7. Teknik cetak (mold)

Secara lengkap proses pembentukan benda keramik digambarkan sebagai berikut.

 clip_image001
Gambar 8.1. Bagan proses pembentukan benda keramik.

Petunjuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja

a)      Kenakan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja pada saat melaksanakan proses pembentukan benda keramik.
b)      Gunakan alat bantu, alat pokok, dan perlengkapan pembentukan sesuai dengan fungsinya.
c)      Gunakan bahan praktek sesuai kebutuhan.
d)     Simpan bahan yang masih dapat digunakan pada tempat yang telah disediakan.
e)      Bersihkan seluruh peralatan yang telah digunakan dan simpan kembali pada tempatnya.
f)       Bersihkan ruangan atau studio setelah selesai bekerja.
g) Perhatikan pengelolaan limbah.