" /> Dasar Pengukuran Listrik Archives - Page 2 of 18 - TN Elektro
Home > Dasar Pengukuran Listrik (page 2)

Dasar Pengukuran Listrik

Ketelitian dan Ketepatan (Presisi)

Ketelitian menyatakan tingkat kesesuaian hasil pengukuran terhadap harga atau nilai yang sebenarnya; sedang ketepatan menyatakan tingkat kesamaan di dalam sekelompok pengukuran atau sejumlah instrumen. Misalkan kita bandingkan dua buah voltmeter dengan model dan dari pabrikan sama. Mestinya kedua voltmeter tersebut dapat dibaca dengan ketepatan yang sama, tetapi dapat pula terjadi ketelitian kedua voltmeter tersebut dapat berbea sama sekali. Hal ini ...

Read More »

Rangkaian Pembagi Tegangan Dengan Resistor

Dari analisis rangkaian seri di atas dapat kita lihat bahwa tegangan sumber U terbagi menjadi tiga di dalam ketiga resistor, yaitu U1, U2, dan U3. Di mana besar masing-masing tegang tersebut adalah : U1 = I. R1 U2 = I. R2 U3 = I. R3 Dari kenyataan tersebut, maka sebuah susunan dari dua atau lebih resistor yang terhubung dalam seri ...

Read More »

Arah Gerakan Elektron

Arus listrik berlawanan dengan arah arus elektron. Jika arus elekton dari kutup negatif ke kutub positif maka arus listrik dari titik yang bermuatan positif menuju ke titik negatif. Karna yang bergerak adalah elektron sedangkan protonnya trtap. Ternyata dari setiap bahan masing-masing mempunyai kandungan elektron yan tidak sama, antara bahan satu dengan bahan lainnya. Olehkarena itu akan dapat diketahui sifat bahan ...

Read More »

Rangkaian Seri dan Paralel Kapasitor

A. Rangkaian Seri Sebagaimana hambatan, rangkaian kapasitor dapat diklasifikasikanmenjadi dua jenis konfigurasi yakni, seri dan paralel, akan tetapi aturannya berbeda dan bahkan kebalikan dari aturan resistor. Kapasitor ekivalen (total/pengganti dari sebuah rangkaian seri empat dapat dihitung sebagai berikut: Gambar 3.17 Rangkaian Seri Kapasitor Karena besarnya arus dalam sebuah rangkaian seri sama dalam setiap kapasitor sesuai dengan hukum Kirchoff, maka dengan ...

Read More »

Akurasi dan Kalibrasi Alat Ukur

A. Akurasi Suatu alat ukur dikatakan tepat jika mempunyai akurasi yang baik yaitu hasil ukur menunjukkan ketidakpastian yang kecil. Dapat juga dipahami sebagai seberapa dekat hasil ukur dengan nilai benarnya. Dalam hal ini sebelum sebuah alat ukur digunakan, harus dipastikan bahwa kondisi alat benarbenar dalam keadaan baik dan layak untuk digunakan, yaitu alat dalam keadaan terkalibrasi dengan baik. Kalibrasi yang ...

Read More »

Konstruksi Induktor

Sebuah induktor biasanya dikonstruksi sebagai sebuah lilitan dari bahan penghantar, biasanya kawat tembaga, digulung pada inti magnet berupa udara atau bahan feromagnetik. Bahan inti yang mempunyai permeabilitas magnet yang lebih tinggi dari udara meningkatkan medan magnet dan menjaganya tetap dekat pada induktor, sehingga meningkatkan induktansi induktor. Induktor frekuensi rendah dibuat dengan menggunakan baja laminasi untuk menekan arus eddy. Ferit lunak ...

Read More »