" /> Kelistrikan dan Elektronika Archives - Page 5 of 6 - TN Elektro
Home > Kelistrikan dan Elektronika (page 5)

Kelistrikan dan Elektronika

Materi IC CMOS

Complementary Metal Oxyde Semiconductor (CMOS) mempunyai salah satu ciri dengan tegangan input lebih fleksibel yaitu antara 3,5 Volt sampai 15 Volt akan tetapi, tegangan input yang melebihi 12 Volt akan memboroskan daya. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menghindari kerusakan pada IC CMOS sebelum dipasangkan kedalam rangkaian. Hal ini perlu dilakukan karena walaupun dari pabrik telah diberi proteksi berupa ...

Read More »

Prinsip Dasar Kerja Generator DC

Sebelum kita membahas cara kerja dari AC Generator/Alternator agar membantu kita pelajari secara singkat DC generator untuk melihat charging sistem dalam persepektif yang tepat. Generator DC seperti tampak pada gambar 1.5 terdiri dari rangkaian armature, dimana sebuah inti besi lunak bercelah dengan banyak jalur kabel. Armature ini diletakkan didalam housing dimana mengandung medan electromagnet. Gambar 1.5 Generator DC Pada titik ...

Read More »

Prinsip Kerja Alternator

Semakin canggih dan modern unit-unit alat berat maka akan membutuhkan arus listrik yang besar. Sistem pengisian (charging sistem) harus dapat memenuhi kebutuhan arus tersebut di bawah semua kondisi oprasi unit dan harus dapat mengisi dengan cepat baterai. Komponen utama dari sistem pengisian (charging sistem) adalah alternator dan pada kebanyakan unit alat berat modern  dengan pengecualian jika hal itu terkait wiring ...

Read More »

Prinsip Dasar Kerja Alternator

Gambar 1.13 mennunjukan bagaimana tegangan AC dihasilkan oleh induksi elektromagnetik. Pada gambar ini medan magnet berputar dan konduktor dibentuk menjadi gulungan. Saat konduktor pada posisi parallel dengan medan magnet, konduktor tidak terpotong oleh medan magnet manapun, pada putaran ini tidak menghasilkan arus dan tegangan sama sekali. Pada gambar 1.13 B, kita melihat medan magnet telah diputar 90Âș, menempatkannya pada sisi ...

Read More »

Macam-macam alternator

Pada Gambar 16 simpul kawat/wire tunggal yang bertindak sebagai lilitan stator dan batang magnet yang bertindak sebagai rotor menggambarkan bagaimana tegangan/voltage AC diproduksi di dalam sebuah alternator dasar. Jika dua simpul kawat/wire lagi, yang berjarak 120 derajat, ditambahkan pada alternator dasar kita, maka dua tegangan/voltage lagi yang terpisah akan diproduksi. Gambar 1.16 Dengan kutub S dari rotor yang berada langsung ...

Read More »

Prinsip Dasar Kerja Generator AC

Sebuah batterai terisi penuh memiliki persediaan sekitar 12,6 volt. Setiap penggunaan listrik akan menurunkan tegangan itu. Ketika tegangan batterai turun ke tingkat ini, regulator tegangan mengaktifkan alternator untuk mengisi tegangan. Batterai membutuhkan output alternator sekitar 14,2 volt untuk membuat batterai kembali ke 12,6 volt. Siklus tegangan regulator alternatorakan ON dan OFF sebanyak 700 kali per menit. Selama kebutuhan arus listrik ...

Read More »