" /> Fungsi Insulation Tester - TN Elektro

Fungsi Insulation Tester

Terkadang orang menyebut alat ini dengan nama megohmeter atau megger. Ketika digunakan sebagai penguji kebocoran tegangan (karena bocornya isolasi) alat ini membutuhkan tegangan listrik sebesar 9V yang disuplai oleh 6 buah baterai UM-3 yang masing-masing menghasilkan tegangan sebesar 1,5V. Melalui DC to DC Converter tegangan sebesar 9V akan dinaikkan hingga 1000V. Hasil pengujian dapat dibaca pada dua alur bacaan pada papan skala.

Alur bagian atas digunakan untuk pembacaan pengukuran nilai tahanan/resistan (resistance) dari 0-2000 MΩ, alur bagian bawah digunakan untuk pembacaan hasil pengukuran tegangan dari 0-600V. Ketika mengukur kebocoran tegangan, hasil pembacaan yang ideal pada papan skala Ω adalah tak terhingga (∞), ini berarti tidak terdapat kebocoran pada pemanfaatan tegangan listrik.

a. Persiapan Awal
1. Sebelum melakukan pengukuran tegangan AC periksalah penunjukan meter pada papan skala. Jarum penunjuk harus berada pada posisi nol atau (∞).
2. Jika dibutuhkan dengan menggunakan obeng minus (-), setel pengatur posisi jarum pada posisi angka nol (zero adjustment) sehingga jarum pada papan skala benar-benar menunjuk angka nol.
3. Sebelum melakukan pengukuran periksalah kondisi baterai, setel saklar kiri pada posisi B.CHEK, setel saklar kanan pada posisi .
4. Jika diperlukan baterai dapat diganti.
5. Ketika mengukur tegangan AC jangan sekali-kali menyentuh ujung kabel penyidik (probes)! Anda dapat tersengat listrik bertegangan tinggi.
6. Ketika mengukur tegangan AC, baterai tidak dibutuhkan.

b. Mengukur Isolasi
1. Pastikan rangkaian yang akan diukur berada dalam posisi “OFF” dan tidak terhubung dengan sumber tegangan AC.
2. Setel saklar kiri pada posisi “ON MΩ” saklar kanan pada posisi “MΩ” POWER ON Indicator akan bekerja.
3. Masukkan kabel penyidik (probes) tegangan tinggi (warna merah) ke lubang (jack) yang bertanda “MΩ”, kabel penyidik (probes) warna hitam ke lubang (jack) yang berwarna hitam (disebelah kanan lubang yang bertanda “MΩ”).
4. Hubungkan kabel penyidik (probes) warna hitam (menggunakan aligator clip) ke “common” atau ground dari rangkaian yang akan diukur. Untuk TV, hubungkan ke casis TV.
5. Sentuhkan kabel penyidik (probes) tegangan tinggi ke titik yang akan diukur (kawat tembaga dari kabel listrik misalnya). Agar terhindar dari sengatan listrik, jaga posisi jari tangan Anda tetap di belakang pengaman.
6. Bacalah hasil pengukuran pada papan skala. Terkadang hasil pengukuran kurang memuaskan. Ini terjadi karena kontak antara ujung kabel penyidik (probes) dengan titik yang akan diukur kurang sempurna.
7. Jika tidak terjadi kebocoran pada isolasi yang membungkus kabel listrik (atau rangkaian elektronik lainnya), jarum akan tetap menunjuk posisi tak terhingga (∞).
8. Jika terjadi kebocoran pada isolasi yang membungkus kabel listrik (atau rangkaian elektronik lainnya), jarum akan bergerak ke kanan.

c. Pengukuran Tegangan AC
1. Setel saklar kiri pada posisi “OFF (ACV)”, setel saklar kanan pada posisi ACV.
2. Masukkan kabel penyidik (probes) ke lubang-lubang (jacks) ACV.
3. Hubungkan kabel penyidik (probes) ke titik yang mengandung tegangan AC.
Hasil pengukuran dibaca pada papan skala.

d. Keselamatan Kerja dan Keselamatan Alat
1. Ingat satu hal ! Sengatan listrik bertegangan tinggi dapat membuat arus sebesar 10 mili-Ampere masuk menuju jantung dan menghentikan detak jantung manusia. Tegangan DC maupun AC di bawah 35 Volt tetap mengandung bahaya bagi manusia. Arus listrik yang tinggi bahkan lebih berbahaya lagi.

2. Tegangan output dari mode MΩ bisa mencapai 1000V, namun arus yang menyertainya tidak besar sehingga tidak begitu berbahaya, namun demikian Insulation Tester mengandung kejutan listrik yang tinggi, karenanya jangan sekali-kali menyentuh ujung kabel penyidik (probes).

3. Jika ingin memperbaiki Insulation Tester dan membuka kotak (casing) nya, ingatlah satu hal bahwa mungkin masih terdapat tegangan setinggi 1000 Volt di titik-titik rangkaian. Beberapa titik mungkin masih mengandung arus yang besar, demikian juga kabel penyidik (probes) masih mengandung tegangan yang tinggi, hindarilah kontak secara langsung.

4. Jangan gunakan Insulation Tester untuk mengukur tegangan AC di atas 600 Volt.

5. Ketika memeriksa apakah isolasi bocor (yang mengakibatkan terjadinya kebocoran tegangan), pastikan rangkaian yang akan diperiksa sudah terbebas dari jaringan listrik atau sumber daya lainnya.

Hindari kontak langsung dengan titik-titik pada rangkaian yang mengandung tegangan tinggi seperti saklar “ON-OFF”, sekring (fuse), transformator, dan lain-lain. Pada titik-titik ini terkadang masih terdapat tegangan tinggi, walau pesawat yang akan diukur sudah dimatikan (“OFF”)