Pengukuran daya pada sistem arus balik dibedakan menjadi tiga janis daya, yaitu
– Daya semu ( S ) yang diukur dalam satuan VA atau kVA
– Daya Aktif ( P ) yang diukur dalam satuan watt atau kW
– Daya Reaktif ( Q ) yang diukur dalam satuan VAR atau kVAR
Hubungan antara ketiga daya tersebut dapat dijelaskan dengan mudah melalui segitiga daya, sebagai berikut :
Gambar 7.1 Diagram Segitiga Daya
Sesuai dengan Hukum Pitagoras, maka hubungan ketiga daya tersebut secara matematis dapat ditentukan sebagai berikut:
Cos α = Daya Aktif / Daya Semu
Sin α = Daya Reaktif / Daya Semu
Dari dua persamaan di atas dapat kita ubah menjadi :
Daya Aktif = Daya semu x Cos α
Daya Semu = Daya Aktif / Cos α
Daya Reaktif = Daya Semu x Sin α
Jadi, jika dua parameter diketahui maka parameter lainnya dapat ditentukan. Bila daya semu diketahui dan besar beda fasa antara daya aktif dan daya semu diketahui maka nilai daya aktifnya dapat ditentukan. Sebagai contoh, diketahui daya semu S = 50 kVA, dan sudut beda fasanya 60 derajad busur, maka daya aktif P = 50 kVA x cos 600 = 25 kW
Contoh lain, diketahui daya semu S = 50 kVA, dan Daya Aktif P = 25 kW, maka daya reaktif kVAr
Pengukuran daya semu (Q) dapat dengan mudah dilakukan dengan mengukur tegangan dan arus yang ada pada suatu rangkaian arus bolak-balik seperti diperlihatkan pada gambar 7.2.
Gambar 7.2 Rangkaian Pengukuran Daya Semu ( S ) Langsung