" /> Prinsip Kerja Inverter - TN Elektro
Home > Kelistrikan dan Elektronika > Sistem Digital > Prinsip Kerja Inverter

Prinsip Kerja Inverter

Prinsip kerja Inverter pada umumnya sama dengan power supply yaitu menyuplai arus DC ke AC dan juga bekerja untuk merubah tegangan dc menjadi arus ac. Anda membutuhkan aki mobil/DC Direct Current agar bisa dirubah menjadi arus listrik AC/Alternating Current. Lama ketahanan sebuah rangkaian inverter di tentukan bukan dari watt tetapi dari aki/battery yang anda gunakan dan beban.
clip_image001

Prinsip kerja inverter dapat dijelaskan dengan menggunakan 4 sakelar seperti ditunjukkan pada diatas. Bila sakelar S1 dan S2 dalam kondisi on maka akan mengalir aliran arus DC ke beban R dari arah kiri ke kanan, jika yang hidup adalah sakelar S3 dan S4 maka akan mengalir aliran arus DC ke beban R dari arah kanan ke kiri. Inverter biasanya menggunakan rangkaian modulasi lebar pulsa (pulse width modulation – PWM) dalam proses conversi tegangan DC menjadi tegangan AC.

A. Inverter Setengah Gelombang
clip_image007

Prinsip kerja dari inverter satu fasa dapat dijelaskan dengan gambar diatas.Ketika transistor Q1 yang hidup untuk waktu T0/2, tegangan pada beban V0 sebesar Vs/2. Jika transistor Q2 hanya hidup untuk T0/2, Vs/2 akan melewati beban. Q1 dan Q2 dirancang untuk bekerja saling bergantian.Pada gambar diatas juag menunjukkan bentuk gelombang untuk tegangan keluaran dan arus transistor dengan beban resistif. Inverter jenis ini membutuhkan dua sumber DC (sumber tegangan DC simetris), dan ketika transistor off tegangan balik pada Vs menjadi Vs/2, yaitu :
clip_image008clip_image009

B. Inverter Gelombang Penuh
Rangkaian dasar inverter gelombang penuh dan bentuk gelombang output dengan beban resistif. Ketika transistor Q1 dan Q2 bekerja (ON), tegangan Vs akan mengalir ke beban tetapi Q3 dan Q4 tidak bekerja (OFF). Selanjutnya, transistor Q3 dan Q4 bekerja (ON) sedangkan Q1 dan Q2 tidak bekerja (OFF), maka pada beban akan timbul tegangan –Vs. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih inverter DC ke AC diantaranya adalah:

  1. Kapasitas beban yang akan disupply oleh inverter dalam Watt, usahakan memilih inverter yang beban kerjanya mendekati dengan beban yang hendak kita gunakan agar effisiensi kerjanya maksimal.
  2. Sumber tegangan input inverter yang akan digunakan, input DC 12 Volt atau 24 Volt.
  3. Bentuk gelombang output inverter, Sinewave ataupun square wave untuk tegangan output AC inverter. Hal ini berkaitan dengan kesesuain dan efisiensi inverter DC ke AC tersebut.

Sekarang banyak yang jual inverter dengan fasilitas Auto Shutdown dan Low Baterry Alarm, dimana jenis inverter ini bisa memberikan notifikasi mengenai kondisi baterai yg digunakannya. Harga inverter dipasaran sangat beragam namun tetap terjangkau, berikut perkiraannya:

  • · Inverter 100 Watt = Rp. 198ribu (Daya murni 40 persen, 1 Kilogram)
  • · Inverter 150 Watt = Rp. 225ribu (Daya murni 40 persen, 1 Kilogram)
  • · Inverter 200 Watt = Rp. 306ribu (Daya murni 40 persen, 1 Kilogram)
  • · Inverter 300 Watt = Rp. 320ribu (Daya murni 40 persen, 1 Kilogram)
  • · Inverter 660 Watt = Rp. 397.900,- (Daya murni 40 persen, 1 Kilogram)
  • · Inverter 700 Watt = Rp. 425ribu (Daya murni 40 persen, 1 Kilogram)
  • · Inverter 1200 Watt = Rp. 663ribu (Daya murni 40 persen, 1 Kilogram)
  • · Inverter 600 Watt = Rp. 1.095.000,- (Daya murni 50 persen, 3 Kilogram, Auto Charge, Auto UPS)