" /> Perawatan Reservoir Hidrolik - TN Mesin
Home > Power Train dan Hydraulic > Peralatan Hidrolik > Perawatan Reservoir Hidrolik

Perawatan Reservoir Hidrolik

Dengan melaksanakan prosedur perawatanan preventif dengan tepat, maka kerusakan pompa dapat dikurangi. Temperatur berlebihan dan pompa yang bising dapat menyebabkan kerusakan. Apabila peralatan beroperasi agak lebih lambat, kurang tenaga dan kurang responsif, maka saatnya memeriksa jumlah aliran dan tekanan dalam sistem. Pengujian ini harus dilakukan pada temperatur operasi, dengan mesin yang cepat dan diberi beban.

Kebisingan pada pompa mungkin merupakan indikasi dari adanya kavitasi (suplai oli yang terbatas), terisi udara (udara masuk ke sistem) atau suku cadang internalnya aus. Setelah pompa sudah diperbaiki dan diganti, jangan mengoperasikan sistem sampai pembersihan sudah dilakukan. Daya kerja yang kurang baik dan berakhir dengan kurusakan pompa mungkin disebabkan karena jumlah cairan tidak cukup, pengisapan pompa terhambat, kekentalan cairan tidak benar.

Cairan bisa menebal karena oksidasi atau kontaminasi, keausan berlebihan pada pompa, silinder dan katupnya. Semua cairan hidrolik mengandung udara yang dilarutkan, volumenya biasanya kira-kira 10%. Seseorang harus mencoba mengurangi udara dalam sistem. Dibawah penambahan tekanan, cairan akan menyerap jauh lebih banyak udara. Adanya udara pada rangkaian hidrolik adalah karena adanya udara bebas dimana mungkin hanya dari cairan hidrolik itu sendiri.

Biasanya udara adalah dalam bentuk gelembung udara yang tersebar ke cairan. Kesulitan dengan adanya kandungan udara ini seringkali akan terjadi karena velositas cairan akan bertambah pada komponen hidrolik.

Catatan: Karena cairan bertindak sebagai bahan seal pada tekanan atmosphir, pada saat tekanan sistem jatuh dibawah tekanan atmosphir, maka udara dapat diisap dimana cairan tidak perlu bocor keluar. Tempat-tempat umum dimana udara bisa masuk ke sistem hidrolik adalah:
1. Selang pengisap, longar atau fitting atau seal rusak pada beberapa komponen.
2. Selang pembalik, longgar atau fitting atau seal rusak pada beberapa komponen
3. Batang silinder, packing atau seal rusak atau aus.
4. Junction block, tees atau pipa retak;
5. Ukuran cairan tertelalu rendah, hal ini dapat menyebabkan terjadinya pusaran air pada isapan pompa dalam reservoir.
6. Udara terperangkap dalam filter dengan tidak mengunakan alat pembuang.
7. Cairan pembalik terbuang diatas level cairan dalam reservoir.
8. Pelat buang yang kurang bagus dalam reservoir juga dapat menyebabkan pengaliran udara terganggu.
9. Udara terperangkap dalam sistem selama pengisian awal atau pada saat penambahan cairan.

Adanya kandungan udara dapat menyebabkan kerusakan komponen karena kekurangan pelumasan yang mengakibatkan terjadinya panas berlebihan dan cerukan. Hindari adanya kandungan udara dengan cara menjaga agar fitting tetap kencang; menjaga oli ke tangki berada dibawah level oli; membersihkan sistem setelah start up awal; membuang udara pada filter dan memeriksa serta merawat secara teratur.
Salah satu sumber utama kebisingan adalah pada pompa, cobalah mengurangi tingkat kebisingan ini.

Pengoperasian pompa yang besar pada kecepatan rendah umumnya lebih tenang dibanding operasi pompa kecil dengan kecepatan tinggi. Pompa displacement tetap biasanya lebih tenang dibanding pompa displacement variabel. Pompa yang dipasang dengan flange yang standard, dipasang pada rangka yang ringan, dengan kopling poros yang lebih murah dan dengan pipa yang padat adalah merupakan pompa yang sangat bising.