" /> Prinsip Dasar Pneumatik - TN Mesin
Home > Power Train dan Hydraulic > Peralatan Hidrolik > Prinsip Dasar Pneumatik

Prinsip Dasar Pneumatik

Sistem Satuan Sistem satuan yang digunakan dalam buku ini adalah “Sistem Satuan Internasional”, disingkat SI. Ada 6 besaran dasar dan satuannya seperti terlihat pada tabel1. Satuan turunan dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 1. Satuan Dasar
image

Tabel 2. Satuan Turunan
image

Tekanan
Setiap gaya yang bekerja pada permukaan suatu benda akan memberikan tekanan. Begitu juga jika gaya bekerja pada sebuah bidang, gaya tersebut akan memberikan tekanan. Selain pada zat padat, gaya juga menimbulkan tekanan pada fluida, seperti zat cair dan gas. Tekanan yang ditimbulkan pada setiap wujud zat berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh besarnya gaya dan luas bidang, tempat gaya bekerja. Jika gaya bekerja pada sebuah bidang yang luas, tekanan yang ditimbulkan akan lebih kecil.

Sebaliknya, jika gaya bekerja pada bidang yang sempit tekanan yang ditimbulkannya akan lebih besar. Jadi dapat dikatakan bahwa tekanan berbanding terbalik dengan luas bidang permukaan. Jika gaya besar bekerja pada sebuah benda, maka tekanan pada benda itu besar. Jadi dapat dikatakan bahwa tekanan sebanding dengan gaya yang bekerja pada benda itu. Hubungan antara tekanan dengan gaya dan luas bidang dirumuskan dengan persamaan :
image
dimana :
p = tekanan (N/m2), F = gaya (N) dan
A = luas bidang (m2 )
Satuan tekanan adalah Pascal (Pa). 1 (satu) pascal sama dengan tekanan vertikal dari gaya sebesar 1N pada bidang 1m2 .
image

Dalam pemakaian di industri satuan pascal terlalu kecil, sehingga dipergunakan satuan lain yaitu bar yang besarnya sama dengan 100kPa.

1 bar = 105 Pa =100.000 Pa= 0,1MPa.

Di negara-negara yang tidak menggunakan satuan SI menggunakan satuan lain yaitu pounds force per square inch (psi). Jika dikonversikan dengan bar atau pascal menjadi sebagai berikut :

1 bar = 14,5 psi
1psi = 0,6895 bar = 0,7 bar = 7000 Pa

Karena segala sesuatu di bumi ini menerima tekanan yaitu tekanan absolut atmosfir (pat ), maka tekanan ini tidak bisa dirasakan. Pada umumnya tekanan atmosfir dianggap sebagai tekanan dasar, sedangkan yang bervariasi (akibat penyimpangan nilai) adalah:

Tekanan ukur (tekanan relatif) = pg
Tekanan vakum = pv

Hal ini digambarkan pada diagram gambar 7.1. Tekanan atmosfir tidak mempunyai nilai yang konstan. Variasi nilainya tergantung pada letak geografis dan iklimnya. Daerah dari garis nol tekanan absolut sampai garis tekanan atmosfir disebut daerah vakum dan di atas garis tekanan atmosfir adalah daerah tekanan. Tekanan absolut terdiri atas tekanan atmosfir pat dan tekanan ukur p g . Tekanan absolut biasanya 1 bar (100 kPa) lebih besar dari tekanan relatif p g .
image
Gambar Hubungan Tekanan Udara