" /> Pengertian Tungku - TN Seni

Pengertian Tungku

Tungku pembakaran atau kiln adalah suatu tempat/ruangan yang terbuat dari batu bata tahan api yang dapat dipanaskan dengan bahan bakar atau listrik dan dipergunakan untuk membakar benda-benda keramik. Fungsi tungku pembakaran adalah untuk membakar bendabenda keramik yang disusun di dalamnya dan dibakar dengan menggunakan bahan bakar khusus (kayu, batu bara, minyak, gas, atau listrik) sampai semua panas menyebar dan membakar semua yang ada di dalam tungku itu.

Pembakaran atau radiasi panas berlangsung di dalam tungku atau di bawah ruang bakar dan kelebihan asap keluar melalui saluran api atau cerobong tungku. Sirkulasi panas harus dibiarkan secara merata dan bebas di sekeliling benda pada saat dibakar.
image
Gambar 19. Benda keramik yang akan dibongkar dari tungku

Untuk mendapatkan hasil pembakaran yang memuaskan, tungku jenis apapun harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain: 

  • dapat mencapai suhu yang diinginkan dengan mudah, 
  • suhu seluruh bagian tungku pada ruang pembakaran merata,
  • pemakaian bahan bakar efisien (hemat),
  • umur pemakaian lama (awet),
  • memiliki prosedur pengoperasian dan pemeliharaan yang mudah dan murah, serta

Saat ini berbagai jenis tungku pembakaran dapat dijumpai baik di sentra-sentra kerajinan keramik (gerabah), studio keramik, maupun industri keramik. Beberapa faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam memilih atau merancang tungku pembakaran keramik ialah:

a. Jenis tungku.
Yang dimaksudkan dengan jenis tungku adalah sirkulasi api/jalannya api, bentuk tungku,ukuran/ kapasitas dan bahan bakar yang digunakan.

b. Kapasitas tungku pembakaran.
Kapasitas berkaitan erat dengan produktivitas dan volume tungku (ruang pembakaran), sehingga perlu dipikirkan seberapa ukuran tungku pembakaran yang harus dibuat.

c. Suhu akhir yang ingin dicapai.
Dalam merancang tungku pembakaran perlu mengetahui jenis badan benda keramik yang akan dibakar, sehingga bahan baku untuk pembuatan tungku juga menyesuaikan. Agar lebih efisien maka dipilih tungku pembakaran yang dapat mencapai suhu tinggi.

d. Kondisi pembakaran yang diinginkan.
Kondisi pembakaran yang akan dicapai (oksidasi, reduksi, atau netral) harus ditetapkan guna menentukan bentuk ruang bakar, alat pembakar (burner), dan damper.

e. Jenis barang yang akan dibakar.
Bahan tanah liat keramik yang dibakar dapat dibedakan menjadi terracotta/earthenware, stoneware atau porselin. Oleh sebab itu kita perlu menentukan jenis tungku, ukuran, dan bahan bakar yang akan digunakan.

f. Jenis bahan bakar.
Jenis bahan bakar yang akan digunakan perlu mempertimbangkan kondisi lingkungan, apakah dengan kayu, minyak, gas, batu bara, atau listrik.

g. Lokasi tungku
Lokasi pembuatan tungku harus memperhatikan kondisi lingkungan, di dalam kota, di daerah pinggiran, halaman pabrik, garasi, dan lain-lain.

h. Ukuran plat/shelves
Ukuran plat tahan api juga harus diperhitungkan untuk disesuaikan dengan ukuran plat yang telah ada di pasaran. Berbagai jenis tungku pembakaran dapat digunakan, mulai dari yang sederhana hingga yang paling modern, sejalan dengan perjalanan waktu. Penggolongan jenis tungku dapat dibedakan berdasarkan bentuk, mode operasi, kontak panas, pemakaian nama penemunya, sirkulasi api, dan bahan bakar yang digunakan.