a) Bentuk fisik pita ukur
Bentuk fisik pita ukur berupa pita yang mempunyai skala (satuan ukur). Satuan ukur yang digunakan adalah cm dengan satuan ukur terkecil dalam mm. Pita ukur dapat berupa pita keliling atau pita diameter (phi band).
b) Dasar Kerja
Pita ukur dililitkan ke batang pohon setinggi 1,30 m (Gambar 32). Hasil ukurannya adalah keliling jika menggunakan pita keliling dan jika menggunakan pita diameter maka hasil ukurannya adalah diameter. Skala ukuran pita diameter adalah k=k/π
Gambar 32. Cara penggunaan pita ukur
Contoh perhitungan :
(a) Pengukuran dengan pita keliling
Hasil pengukuran diperoleh keliling batang pohon sebesar 125 cm. Berapa diameter batang pohon tersebut?
Jawab!
Perhitungan diameter batang menggunakan rumus konversi :
Di lapangan, seringkali perhitungan dilakukan konvensional yaitu dengan cara membagi 3 dari hasil pengukuran keliling.
Cara konvensional akan menghasilkan ukuran diameter lebih besar dibandingkan rumus konversi, yaitu sebesar 1,89 cm. Nilai tersebut diperoleh dari pengurangan diameter hasil perhitungan konvensional terhadap diameter hasil perhitungan konversi, yakni 41,67 cm – 39,77 cm. Selain itu, hal yang dapat disimpulkan adalah kesalahan pengukuran diameter hasil perhitungan konvensional akan membesar jika keliling batang yang diukur semakin besar pula. Sebaliknya kesalahan akan mengecil, jika keliling batang yang diukur semakin kecil.
(b) Pengukuran dengan pita diameter (phi band)
Hasil pengukuran dengan phi-ban diperoleh diameter sebesar 75 cm. Dengan demikian, diameter batang pohon yang diukur adalah sebesar 75 cm.
(c) Kesalahan ukur diameter atau keliling batang pohon
Kesalahan ukur karena kedudukan pita melingkar batang tidak sejajar dengan atau tidak sama tinggi terhadap bidang datar. Sehingga lilitan pita tidak membentuk lingkaran, tetapi akan membentuk elips. Di bawah ini diberikan rumus kesalahan ukur diameter atau keliling batang pohon.
Untuk pengukuran keliling (Gambar 33).
Gambar 33. Kesalahan ukur dengan pita keliling