Seiring dengan hal tersebut Poerwosoedarmo sebagai bapak Gizi Indonesia yang pertama sekali memperkenalkan pola makan “Empat Sehat Lima Sempurna”.
Perbedaan kebutuhan zat gizi pada manusia didasari oleh umur, jenis kelamin, kondisi fisiologis dan tingkat aktifitas rutin yang mereka lakukan.
Hingga pada abad ke-20, telah ditemukan banyak sekali (sekitar 50 senyawa dan unsur) yang diperlukan tubuh agar kesehatan terjaga. Semua senyawa dan unsur tersebut terdapat dalam makanan yang dikonsumsi manusia. Berbagai zat gizi dalam bahan makanan memiliki fungsi yang berbeda dalam tubuh. Namun semua jenis zat gizi tersebut dibutuhkan untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan hidup manusia.
Penelitian mengenai zat gizi sampai saat ini terus dilakukan. Demikian juga halnya dengan kebutuhan manusia akan berbagai zat gizi tersebut. Tidak hanya sampai di situ saja, akibat yang ditimbulkan jika manusia kekurangan maupun kelebihan dalam mengkonsumsi zat-zat gizi tersebut. Berbagai upaya dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari kelebihan dan kekurangan dalam mengkonsumsi zat gizi. Selain itu upaya pencegahan dan pengobatan terus dilakukan penelitian.