1. Syarat-Syarat Memplester Tembok:
- Tembok yang akan diplester harus datar.
- Sebelum memulai memplester tembok harus digaruk dengan sapulidi dan dibersihkan dengan air tawar (air minum).
- Tebal lapis plester hanya 1 @ 1,5 cm.
- Adukan yang dipakai : 1 kapur : 1 tras : 3 pasir, bila perlu dapat dibuat 1 semen: 3 pasir.
2. Pelaksanaan Memplester Tembok:
- Tembok yang akan diplester dibagi dalam beberapa bagian (petak- petak).
- Pada keempat sudut petak tembok dipasang paku dengan kepala menonjol .± 3 cm dari bidang tembok, untuk merentangkan benang.
- Jarak benang dari sisi tembok 1,5 cm dan bila ada tembok yang menempel pada benang, maka temboknya harus dipahat dulu supaya didapat plester sama tebal dan rata.
- Di tempat-tempat tertentu yaitu pada paku dan rentangan benang dibuat plester utama yang berhimpit dengan benang-benang tadi, sebagai standar tebal plester.
- Plester utama yang vertikal ini dibuat tiap-tiap jarak 1,00 meter. Setelah ini selesai, benang dapat dilepas.
- Diantara 2 lajur plester utama di isi penuh dengan adukan, kemudian digores dengan penggaris besar dan lurus mulai dari bawah ke atas untuk memperoleh bidang yang rata.
- Kemudian bidang yang paling luar dilapisi dengan lapisan encer (kapur + semen merah + air) sambil digosok dengan papan gosok supaya permukaan standar yang rata, ini disebut mengaci.
- Rusuk-rusuk dan sudut pertemuan plester tembok harus merupakan sudut siku ( = 90°) dan ini harus diplester dengan adukan 1 semen : 3 pasir supaya tahan benturan-benturan ringan.
- Setelah lapis ini betul-betul kering, bidang permukaannya disapu dengan kapur tohor sebanyak 3 kali, dan agar terlihat indah kapur ini dicampur dengan zat pewarna yang sesuai dengan selera pemilik bangunan
3. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan :
- Bahan adukan plester seperti pasir, tras dan kapur yang telah dicampur rata harus diayak dulu, supaya butiran-butiran kasar tidak ikut bercampur.
- Usahakan jangan menggunakan adukan bekas tembok lama karena daya lekatnya kurang.
- Pada pekerjaan mengaci, bila dalam ember kapur tadi air kapumya sudah habis, hanya tinggal butiran-butiran kasar yang harus dibuang dan diganti dengan campuran yang sarna dan baru.
4. Cara memplester tembok lama:
- Sebelumnya lapis plester tembok lama harus dikupas.
- Siar tegak maupun siar datar harus digaruk sedalam ± 1,5 em.
- Bagian bata tembok yang lumutan (licin) harus digaruk supaya permukaannya kasar, agar lapis plester yang bam dapat melekat dengan baik.
- Bila ada bagian tembok yang terlalu kering, harus dibasahi dengan air tawar.
- Selanjutnya pelaksanaan memplester mengikuti langkah di atas dari no. 1 sampai 9.
Gambar V-1, Pekerjaan Plesteran