" /> Komponen Elektromanetik - TN Elektro
Home > Teknik Listrik > Hukum Kemagnetan > Komponen Elektromanetik

Komponen Elektromanetik

Elektromagnet membangkitkan tenaga yang banyak digunakan untuk mengangkat beban, untuk menggerakkan kontak pada rele dan lainnya. Bagian yang bergerak dinamakan angker (Gambar 1.112). Elektronmagnet ini manarik angker semakin kuat, jika fluks magnet semakin besar. Untuk ini diperlukan arus yang semakin besar pula.
image
Gambar 1.122 Contoh konstruksi elektromagnet

Tenaga elektromanet semakin kuat dengan semakin dekatnya anker dengan inti. Jarak antara angker dengan inti disebut dengan hub. Hubungan tenaga dengan hub digambarkan pada Gambar 1.113 berikut ini.
image
Gambar 1.123. Hubungan tenaga magnet dengan jarak hub

Elektromagnet dapat dicatu dengan arus searah ataupun dengan arus bolak-balik, dengan sedikit perubahan pada inti dan kumparannya. Pada saat angker bergerak perlu mendapat perhatian, karena pada saat ini jarak celah (jarak angker dengan inti) mengalami perubahan.
image
Gambar 1.124 Arus saat elektromagnet menarik angker.

Magnet arus searah mudah saat proses pensaklaran diperlihatkan pada Gambar 1.124 dan menarik dengan lembut. Pada saat pensaklaran sedikit terjadi pemanasan. Pada proses pensaklaran dari hidup ke mati pada arus searah akan terjadi penaikkan tegangan, yang sering disebut dengan ggl balik. Pada proses ini sering terjadi lompatan bunga api pada saklar. Pada saat pensaklaran on, magnet arus searah sangat mudah tetapi pada susah proses pelepasan (pesaklaran off).

Kelebihan elektromagnet arus searah akan berbalikan terhadap keburukan elektromagnet arus bolak-balik,tidak berisik. Sehingga banyak digunakan di rumah sakit, hotel dan rumah tinggal misal untuk penggerak saklar pengaman. Untuk menghindari akibat buruk akibat bunga api dan mengganggu sistem radio saat paroses mati, maka dipasanglah rangkaian RC atau resistor yang tergantung tegangan paralel dengan saklar.
image
Gambar 1.125 Rangkaian untuk mengatasi gangguan pada Radio

Pada saat saklar terbuka (Gambar 1.125a) maka pada waktu yang sangat pendek arus mengalir pada rangkaian RC, dengan demikian akan menarik arus sehingga tegangan induksi yang tinggi akan terhindarkan.
Pada Gambar 1.125b pada kondisi saklar S1 tertutup (on) dioda dalam keadaan terbalik (reverse), sehingga resistor dalamnya kecil. Saat saklar S1 terbuka (off), dioda akan terangkai maju (forward) bagi tegangan induksi balik sehingga berresistor dalam rendah.

Magnet arus bolak-balik menggunakan inti dan angker dari plat elektro. Resistor arus bolak-balik dari kumparan lebih besar dibandingkan resistor arus searah. Jumlah lilitan juga lebih sedikit dengan kawat yang lebih besar dibandingkan pada arus searah.

Berbalikan dengan arus searah, magnet arus bolak-balik pada pensaklaran “on” akan sangat besar sementara tegangan sesaat saat pensaklaran “on” ini menekati nol. Mirip pemasangan rangkaian RC pada magnet arus searah, hanya secara fungsi rangkaian RC mengatasi pada saat pensaklaran “on”. Besarnya R dan C untuk tegangan kerja 220V~ 50Hz adalah 220 untuk resistornya dan 0,5F untuk kapasitornya.