" /> Pengkodean Kapasitor - TN Elektro
Home > Teknik Listrik > Rangkaian Listrik Dasar > Pengkodean Kapasitor

Pengkodean Kapasitor

Beberapa kapasitor yang dikeluarkan oleh pabrik mempunyai cara pengkodean yang berbeda-beda. Secara garis besar pengkodean sebuah kapasitor dapat dikelompokan berdasarkan dielektrikum jenis bahan, tegangan kerja, nilai kapasitansi beserta toleransinya, sedangkan untuk spesifikasi data-data yang lebih spesifik dan terperinci biasanya pabrik menginformasikan melalui datasheet; seperti misalnya besarnya nilai resistansi seri atau parallel, kerugian-kerugian arus kebocoran. Untuk mengetahui semua arti yang tertulis pada komponen-komponen kapasitor, maka untuk itu penting sekali cara memahami penulisan dari kode-kode tersebut.

Pengkodean kapasitansi dan toleransi, menjelaskan nilai kapasitansi sebuah kapasitor dengan batas toleransi yang diberikan, lazimnya penulisan kode kapasitor mengacu pada aturan IEC (International Elektrotechnik Commision), berdasarkan hasil pengujian pada suhu 20ºC. Untuk penulisan kode toleransi pada umumnya dinyatakan dengan huruf kapital dan ditulis setelah kode nilai kapasitansi. Ada dua macam penulisan pengkodean kapasitor, yaitu penulisan dengan abjad dan kode warna. Salah satu contoh, di dalam badan kapasitor tertulis kode-kode sebagai berikut:

Pengkodean dengan angka
Kapasitor non polar pada umumnya nilai kapasitansinya kecil dan informasi dari kondensator tersebut dikodekan dalam bentuk angka untuk nilai kapasitansinya dan dalam bentuk huruf untuk toleransinya,sebagai contoh gambar dibawah ini ada beberapa kapasitor jenis keramik yang memberikan informasi hanya kapasitansinya saja
image
Gambar 5.8 Contoh pengkodean pada kapasitor

Pada gambar diatas kapasitor keramik dikodekan dengan 3 angka yang artinya Angka ke 1 = Angka
Angka ke 2 = Angka dan
Angka ke 3 = Perkalian (jumlah nol)
Kadang hanya terdapat dua angka untuk kapasitor dengan kapasitansi yang kecil, untuk itu angka tersebut adalah kapasitansinya, satuan dari kapasitor ini dinyatakan dalam satuan piko Farat (pF)
Contoh pengkodean yang lain:
0,47 M 250 :
0,47 Besarnya kapasitansi 0,47 µF
M Besarnya toleransi  ±20%
250 Besarnya tegangan kerja yang diijinkan 250V

Tegangan kerja, merupakan batas tegangan kerja DC maksimum atau tegangan AC maksimum yang boleh diijinkan pada temperatur kerja 40ºC. Untuk penulisan kode tegangan kerja pada umumnya dinyatakan dengan huruf kecil atau langsung dinyatakan dalam angka dan ditulis setelah kode toleransi.

Tabel 2.2 Contoh pengkodean elemen kapasitor.
image

image
Gambar 5.9 Bentuk fisik kapasitor dengan kode warna