" /> Aplikasi Cylinder Bore Gauge - TN Mesin
Home > Perbaikan Otomotif > Peralatan Mekanik > Aplikasi Cylinder Bore Gauge

Aplikasi Cylinder Bore Gauge

Aplikasi bore gauge tidak seluas aplikasi inside micrometer, karena bore gauge memiliki tangkai pemegang tools yang panjang dan sebuah dial gauge untuk membaca hasil ukur, sehingga pada tempat-tempat yang sempit tidak bisa menggunakan bore gauge, contohnya adalah bore untuk bushing camshaft. Cylinder Bore gauge lebih banyak digunakan untuk mengukur diameter dalam silinder liner, diameter dalam Main bearing hole, diameter dalam housing hydraulic cylinder atau diameter dalam lain yang tempatnya tidak sempit atau bebas.
image
Bagian Cylinder Bore Gauge
Cylinder Bore Gauge sebelum digunakan harus dikalibrasi terlebih dahulu menggunakan Mikrometer Luar.

Contoh pembacaan Cylinder Bore gauge Misalnya kita akan mangukur diameter silinder. Pertama kali kita mengukur diameter tersebut dengan vernier caliper untuk mengetahui diameter secara kasar guna memilih rod end yang tepat untuk dipasangkan pada bore gauge (atau lihat ukuran standarnya pada maintenance standard). Misalnya didapat ukuran vernier caliper 75 mm, maka kita memilih harga rod end yang bertanda 75 pada tengah-tengah standard dari bore gauge.

Karena kita mendapatkan hasil pengukuran pertama 75 mm maka kita pergunakan micrometer yang 75-100 mm. Kemudian set harga micrometer dengan standar ukuran untuk menentukan posisi nolnya. Pasangkan micrometer pada micrometer stand. Pasangkan dial gauge dengan mengendorkan mur pengikat posisi dial gauge (dial gauge securing position) hingga jarum kecil bergerak sampai pada angka satu dan kencangkan mur pengikatnya.

Pasangkan bore gauge pada micrometer dengan rod end dan ujung jarum pada anvil dan spindle micrometer sampai gerak jarum besar maksimum searah jarum jam kemudian pada posisi tersebut putar outer rim hingga angka nol pada posisi jarum tersebut. Apabila jarum kecil menunjukkan pada angka satu dan jarum besar pada strip yang ke-22 setelah bergerak dari nol searah jarum jam, jadi hasil pengukuran :

  • Jarum kecil = 1 pada pengetesan = 75 mm
  • Jarum besar = 22 x 0,01 mm = 0,22 mm
  • Hasil pembacaan = 75 – 0.22 = 74.78 mm

Apabila jarum kecil menunjukkan pada angka satu dan jarum besar pada strip
yang ke-25 setelah bergerak dari nol berlawanan jarum jam, jadi hasil
pengukuran :

  • Jarum kecil = 1 pada pengetesan = 75 mm
  • Jarum besar = 25 x 0,01 mm = 0,25 mm +
  • Hasil pembacaan = 75 + 0.25 = 75.25 mm

Untuk mempermudah pembacaan hasil pengukuran:

  • Bila jarum dial gauge bergerak searah jarum jam maka hasil pengukuran dikurangi atau dengan kata lain diameter yang diukur lebih kecil dari harga standarnya. 
  • Bila jarum dial gauge bergerak berlawanan arah jarum jam maka hasil pengukuran ditambahkan atau dengan kata lain diameter yang diukur lebih besar dari harga standarnya.

Untuk pengukuran diameter cylinder yang tidak ada pada ukuran rod end perlu ditambahkan dengan spacer (shim). Pada setiap bore gauge terdapat spacer setebal: 1 mm; 2 mm; 3 mm. Misalnya ukuran diameter 78 atau 83 mm dengan vernier caliper. Untuk pemilihan rod end pada bore gauge ambil ukuran 75 mm atau 80 mm kemudian tambahkan spacer setebal 3 mm dan kemudian set bergantian pada micrometer dengan ukuran 78 atau 83 mm baru dipergunakan untuk melakukan pengukuran.