" /> Fungsi Wood Filler - TN Seni

Fungsi Wood Filler

Wood filler berfungsi sebagai bahan pengisi pori-pori atau lubang pada kayu. Wood filler yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Dapat mengisi pori-pori dengan baik, cepat kering, mudah diampelas, dan dapat menyerap warna atau bahan lapisan finisihing di atasnya dengan baik. Dilihat dri bahan pengencernya wood filler dapat digolongkan kepada:
 – Wood Filler yang dilarutkan dengan air.
 – Wood Filler dengan bahan pembawa minyak.
 – Wood Filler dengan bahan resin sintetik.

Penggunaan wood filler ini akan sangat tergantung pada sifat dan jenis kayu yang akan diproses finishing serta jenis bahan finishing yang akan diaplikasikan.
image

Wood Filler.
Wood Filler berfungsi untuk menutupi pori-pori atau lubang-lubang kecil pada permukaan kayu. Wood Filler atau dempul telah banyak dipormulasi untuk sistem finishing kayu. Wood Filler dalam penggunaannya dapat dengan menggunakan kape atau dengan kuas lalu diratakan dengan kain majun dan dihaluskan dengan ampelas.
image
Gambar 4.1. Contoh warna wood filler solvent base

b. Pengisiannya menggunakan pisau kape atau sekerap, diulaskan dalam kondisi seperti bubur basah. Apabila filler campuran tadi mulai mengering dan mulai menepung karena terlalu lama di permukaan dan tidak segera dioleskan, jangan dipakai untuk mengisi pori. Sebab filler tidak akan masuk dan tidak akan melekat ke dalam dinding pori dengan baik, hingga pada proses pengamplasan selanjutnya akan terlepas kembali. Beberapa tukang reka oles memasukkan filler kontras ini dengan cara diusapkan dengan kain hingga pori-pori kenyang.
image

Cara demikian tidak salah, karena hasilnya sama saja, hanya penggunaan kain atau kaus perca adalah boros. Setelah pengisian pori padat dan merata, tunggu beberapa saat hingga terlihat kering. Kemudian, amplas bersih semua lebihannya dengan kertas amplas nomor 220-240. Hanya filler kontras saja yang tertinggal mengisi pori.
image

Pewarna/Wood Stain
(1) Berfungsi untuk memberi warna pada kayu.
(2) Wood Stain yang dijelaskan disini adalah yang berhubungan dengan pewarnaan yang bersifat transparan.
(3) Wood Stain menurut bahan pelarutnya dibagi dua yaitu :
(4) Solvent Stain
(5) Water Stain
(6) Wood Stain akan memberi warna pembangun sehingga tidak mengurangi kesan kayu secara umum.
(7) Jenis pewarna baik solvent stain maupun water stain umumnya telah dikemas siap pakai, tanpa diencerkan dapat langsung diaplikasi
(8) Wood Stain dimaksudkan untuk memberikan warna pada kayu sesuai dengan selera. Akan tetapi tidak semua jenis kayu atau tidak semua orang senang, bila ditambah warna pembangun serat .(pada tahap ini dapat diabaikan bila tidak dibutuhkan).
(9) Wood Stain dalam penggunaannya bisa dengan menggunakan kuas atau dengan kain majun lalu diratakan dengan kain majun dan dihaluskan dengan ampelas.