" /> Persiapan Teknik Politur - TN Seni
Home > Teknologi Bahan Furnitur > Bahan Politur > Persiapan Teknik Politur

Persiapan Teknik Politur

a. Persipan Shellac Polish
Polish biasanya disiapkan dari pencampuran shellac dan methylated spiritus dalam perbandingan 1 kg shellac : 4,5 liter ms. Untuk keperluan yang sedikit dapat dicampurkan antara 125 gram – 225 gram : 1 liter spiritus. Pencampuran 1 : 45 adalah cukup kental yang biasanya dilakukan untuk pekerjaan tangan. Pencampuran sebaiknya dilakukan pada tempat yang terbuat dari keramik atau gelas / kaca, untuk menghindari penguapan, tempat harus ditutup dan kedap udara. Polish yang tersimpan pada botol sering terjadi melekat pada mulut botol karena setiap kali menuang akan tertinggal padanya, sehingga tutup botol susah dibuka dan harus memecah tutup tersebut.

b. Menyaring Adonan Politur
Sering kali dilakukan penyaringan politur terutama sekali untuk keperluan kualitas hasil polituran yang tinggi. Politur disaring dengan kertas saring atau (kertas screem) yang sejenis, tidak dibenarkan memakai kertas Koran atau yang sejenis karena warna kertas tersebut akan mencemari warna politur.
Politur yang terbuat dari orange shellac dan white shellac sulit disaring karena mengandung wax, untuk itu dilakukan dengan pemanasan sehingga wax tersebut meleleh dan mengapung di permukaan politur yang akan disaring.

c. Tempat Politur
Politur yang disimpan pada wadah / container metal akan cepat berubah warna menjadi gelap karena terjadi korosi,maka dianjurkan untuk menyimpannya pada botol atau container yang terbuat dari kaca / plastik.

d. Efek Kelembaban pada Politur
Kelembaban akan mempengaruhi polituran karena spiritus ( yang bersuhu cukup dingin ) akanmenarik uap air dari udara yang cukup besar sehingga polesan menjadi berjamurpada benda kerja. Oleh karena itu harus direncanakan ruang kerja yang cukup hangat dengan dipasang alat pemanas ruang. Untuk menghindari terjadinya bunga susu / jamur pada permukaan benda kerja, maka pada politur perlu diambah 5 % butyl celiosolve.

Bunga susu / jamur yang terjadi pada permukaan benda kerja dapat dihilangkan dengan menggosokkanrubber yang dicelup lembab pada spiritus, sehingga permukaan benda kerja menjadi lembab dan melepaskan kadar air di permukaan tersebut. Pada saat proses polituran, apabila kelembaban udara sangat tinggi dapat dilakukan juga dengan cara menghangatkan wadah politur yaitu menyimpan wadah politur dekat dengan kompor listri dengan jarak tertentu.

e. Kuas Untuk Politur
Ada beberapa macam kuas / alat polesan yang diperlukan untuk laburan politur. diantaanya :
 – Mop : berbagai ukuran diperlukan untuk pewarnaan dan coating
 – Blender : untuk pelaburan (coating) dalam ukuran yang luas

 – Pencil brushes : untuk perbaikan dan coating / Tusir
 – Stain brushes : kuas pipih berbagai ukuran untuk pewarnaan.
 – Dusting brushes :kuasuntuk membersihkan benda kerja,kuas
 – ini tidak boleh kena minyak.
 – Dulling brushes : seperti halnya sikat sepatu untuk membuat permukaan polishing menjadi dof.

f. Kain Pemoles ( Polishing Rubber )
Suatu alat yang sangat penting untuk memoleskan politur pada permukaan benda kerja adalah kain pemoles / rubber. Pemakaian rubber memerlukan suatu keterampilan yang lebih untuk mendapatkan hasil kerja yang berkualitas bagus, cepat, tepat, dan efisien, serta hasil mengkilap. Tukang politur yang profesional memiliki tiga macam rubber yang tersimpan pada tempat / container yang kedap udara.
 – Pada proses skinning-in dipakai rubber yang baru.
 – Pada proses bodying-up dipakai rubber yang telah dipakai pada proses skinning-in.
 – Pada proses stiffening-out dipakai rubber yang telah dipakai pada proses skinning-in,rubber yang baru atau bekas dipakai pross bodying-up tidak dipakai untuk proses stiffening-out.

g. Material untuk Membuat Rubber
Material untuk membuat rubber pada umumnya dibuat dari wool katun dan kain katun ukuran 20 cm x 20 cm persegi empat. Kain katun tersebut dibuat/ dibntuk seperti ditunjukkan pada lampian 1, rubber ini sangat bagus untuk proses skinning-in. Wool katun diremas – remas dan dibungkus dengan kain katun atau kain flannel, besar dan kecilnya rubber tergantung dari pemakaiannya.

h. Penyimpanan Rubber
Rubber yang digunakan untuk finishing politur ini tidak harus selalu memakai rubber yang baru, rubber yang lama akan lebih bagus dipakai, dengan catatan rubber tersebut disimpan dengan benar. Cara penyimpanan rubber dengan cara menaruhnya didalam tempat / container yang kedap udara agar kondisi tetap lembab dan dibedakan pula tempatnya sesuai dengan kegunaan dari rubber tersebut.