Penetapan tekstur di lapangan dilakukan dengan cara 1) masa tanah kering atau lembab dibasahi, kemudian dipirid diantara ibu jari dan telunjuk sehingga memebntuk pita lembab, sambil dirasakan adanya rasa kasar, licin dan lengket; 2) tanah tersebut dibuat bola, digulung dan diamati adanya daya tahan terhadap tekanan dan kelekatan masaa tanah sewaktu telunjuk dan ibu jari diregangkan. Dari rasa kasar, licin, licin, pirisan, gulungan dan kelekatannya dapatlah ditentukan klas tekstur lapang.
Gambar 1.10. Penentuan Tekstur Tanah dengan Metoda Perasaan
Melalui perbandingan rasa ketiganya maka secara kasar tekstur tanah dapat diperkirakan, misalnya indra kulit merasakan partikel-partikel:
1) jika terasa kasar sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk bola dan gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur pasir.
Gambar 1.11. Tekstur Pasir
2) Jika terasa kasar jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola tetapi mudah sekali hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur pasir berlempung.
3) Jika terasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur lempung berpasir.
Gambar 1.12. Tekstur Lempung berpasir
4) Jika tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur lempung.
Gambar 1.13 Lempung
5) Jika terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur lempung berdebu.
Gambar 1.14 Lempung Berdebu
6) Jika terasa licin sekali, agak melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan dapat digulung dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur debu.
Gambar 1.15. Debu
7) Jika terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan yang agak mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur lempung berliat.
Gambar 1.16. Tekstur Lempung Berliat
8) Jika terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur lempung liat berpasir.
Gambar 1.17. Tekstur Lempung Liat Berpasir
9) Jika terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh, serta dapat dibentuk gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur lempung liat berdebu.
Gambar 1.18. Tekstur Lempung Liat Berdebu
10) Jika terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur liat berpasir.
Gambar 1.19 Tekstur Liat Berpasir
11) Jika terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur liat berdebu.
Gambar 1.20 Tekstur Liat Berdebu
12) Jika terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan baik, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur liat.
Gambar 1.21 Tekstur Liat
Hasil penetapan menurut metode perasaan ini akan makin baik jika untuk setiap titik pengamatan dilakukan beberapa kali, minimal tidak tiga kali (tiga ulangan). Tekstur tanah mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman, hasil penelitian tentang pengaruh tekstur tanah terhadap produksi jagung dan kentang tertera pada Tabel 1.3. Tabel 1.3 menunjukkan bahwa jagung ideal tumbuh pada tanah bertekstur lempung, sedangkan kentang ideal pada tanah bertekstur lempung berpasir dari pada tanah yang bertekstur liat dan pasir berlempung.
Namun keduanya tumbuh ideal pada tanah bertekstur pasir apabila disertai dengan irigasi. Pada kondisi tanpa irigasi, tanah lempung memberikan sifat-sifat fisik yang baik sebagaimana diuraikan sebelumnya, sehingga sistem perakarannya leluasa untuk berkembang. Tanah bertesktur lempung berpasir lebih baik dari pada tekstur lempung terkait dengan kebutuhan tanaman kentang terhadap ruang untuk perpanjangan dan pembesaran umbinya.