" /> Penerapan Sistem Satuan Listrik - TN Elektro
Home > Teknik Listrik > Struktur Kelistrikan > Penerapan Sistem Satuan Listrik

Penerapan Sistem Satuan Listrik

Alat ukur adalah alat yang dapat digunakan untuk mengetahui hasil perbandingan antara suatu besaran yang ingin diketahui dengan standar yang dipakai. Fungsi penting dari alat ukur khususnya alat ukur besaran listrik adalah untuk mengetahui nilai yang telah ditentukan sebagai batasan laik atau tidaknya peralatan atau jaringan listrik akan dioperasikan. Dalam pengukuran kita mem-bandingkan suatu besaran dengan besaran standar. Sehingga dalam pengukuran perlu mengetahui besaran, satuan dan dimensi.

Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur. Besaran terdiri dari: (1) Besaran dasar; yakni besaran yang tidak tergantung pada besaran lain, dan (2) Besaran turunan; yakni besaran yang diturunkan dari besaran-besaran dasar, dan merupakan kombinasi dari besaran dasar. Pembangkitan tenaga listrik, jaringan tenaga listrik, distribusi tenaga listrik dan pemanfaatan tenaga listrik berkaitan denganbesaran dan satuan yang menentukan ukurannya.

Oleh karena itu, sebelum kita memperdalam semua permasalahan dalam bisnis ketenagalistrikan, sebaiknya kalian mendalami terlebih dahulu tentang satuan-satuan standar yang digunakan yang berlaku secara universal agar dapat menerapkannya secara benar. Untuk ilmu pengetahuan dan teknologi, satuan dapat dianggap sebagai mata uang. Dengan mata uang kalian dapat melakukan transaksi apa saja, kapan saja, dan di mana saja.

Demikian juga dengan satuan. Ada dua sistem satuan yang dapat digunakan, yaitu (1) Sistem Internasional, yang lazim disebut sebagai satuan SI, dan (2) Sistem Imperial (Inggris) yang merupakan sistem satuan yang berlaku di Eropa. Sistem satuan SI paling banyak digunakan di seluruh dunia, dan buku ini, menerapkan kedua sistem satuan tersebut. Tahun 1960 atas persetujuan internasional ditunjuk sebagai sistem internasional (SI).

Sistem SI digunakan enam satuan dasar, yaitu meter, kilogram, sekon, dan amper (MKSA) dan sebagai satuan dasar tambahan adalah derajat kelvin dan lilin (kandela) yaitu sebagai satuan temperatur dan intensitas cahaya, seperti terlihat pada tabel 10.1.

Tabel 10.1 Satuan Dasar
image

Satuan-satuan lain yang dapat dinyatakan dengan satuan-satuan dasar disebut satuan-satuan turunan. Untuk memudahkan beberapa satuan turunan telah diberi nama baru, contoh untuk daya dalam SI dinamakan watt yaitu menggantikan j/s. Tabel 10.2 memperlihatkan satuan turunan yang beralku dalam teknik ketenagalistrikan.

Tabel 10.2 Satuan Turunan
image

Asosiasi pengembangan Ilmu Pengetahuan Inggris telah menetapkan sentimeter sebagai satuan dasar untuk panjang dan gram sebagai satuan dasar untuk massa. Dari sini dikembangkan sistem satuan sentimeter-gramsekon (CGS). Dalam sistem elektrostatik CGS, satuan muatan listrik diturunkan dari sentimeter, gram, dan sekon dengan menetapkan bahwa permissivitas ruang hampa pada hukum coulumb mengenai muatan listrik adalah satu.

Satuan-satuan turunan untuk arus listrik dan potensial listrik dalam sistem elektromagnetik, yaitu amper dan volt digunakan dalam pengukuranpengukuran praktis. Kedua satuan ini beserta salah satu dari satuan lainnya seperti: coulomb, ohm, henry, farad, dan sebagainya digabungkan di dalam satuan ketiga yang disebut sistem praktis (practical system).

Faktor Kelipatan Desimal
Nilai besaran yang akan kita ukur memiliki rentang yang sangat besar, mulai dari orde sangat kecil hingga sangat besar. Untuk memudahkan dalam pembacaan nilai ukur lazim digunakan faktor kelipatan desimal. Tabel 10.3 memperlihatkan faktor kelipatan desimal yang dimaksudkan.

Tabel 10.3 Faktor Kelipatan Desimal
image