" /> Peralatan Sabuk Mekanik - TN Industri
Home > Instrumen Logam > Komponen Mekanik > Peralatan Sabuk Mekanik

Peralatan Sabuk Mekanik

Sabuk berfungsi menghubungkan dua buah poros yang berjauhan, bila tidak mungkin digunakan roda gigi, makadapat digunakan sabuk luwes atau rantai yang dililitkan di sekeliling puli atau sprocket pada porosnya masing-masing. Cara ini disebut juga sebagai transmisi daya tak langsung, yang dapat digolongkanmenjadi :
1. Transmisi sabuk;
2. Trnasmisi rantai;
3. Transmisis kabel atau tali.

Penggunaan transmisi sabuk, dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :

  • Untuk dua poros yang berjarak sampai 10 m, dengan perbandingan puteran 1/1 sampai 6/1,dipakai sabuk rata;
  • Untuk dua poros yang berjarak sampai 5m, dengan perbandingan puteran 1/1 sampai 7/1,dikapai sabuk trapezium;
  • Untuk dua poros yang berjarak sampai 2m, dengan perbandingan putaran 1/1 sampai 7/1 secaratepat, dipakai sabuk dengan gigi yang digerakan sprocket.Sabuk rata mempunyai slip lebih besar dibandingkan sabuk V, sehingga labih saring digunakan sabuk V.Sabuk V mamiliki kemampuan kecaepatan maksimum 25 m/s, dengan kapasitas sampai 500 kW.Jika sabuk yang digunakan panjang, atau perbandingan diameter kadua puli yang dihubungkan cukupbesar biasanya dipasang sabuk pengencang.

Transmisi sabuk yang dibahas ini adalah mengenai sabuk rata dan sabuk V.Salah satu persyaratan utama sabuk adalah koefisien gesek yang tinggi, koefisien gesek sabukditentukan oleh bahan sabuk dan bahan puli.Puli biasanya dibuat dari besi cor, baja cor, alumunium, kayu (jarang dipakai), atau kertas fiber (yangdipres dengan inti logam, untuk motor listrik). Besi atau baja cor memiliki gesekan dan ketahananterhadap keausan yang baik.

Sabuk disebut juga ban mesin (belt), dibagi menjadi 3 macam, yaitu sabuk rata, sabuk V, sabuk bulat(tali). Sabuk dibuat dari bahan yang kuat, fleksibel, dan tahan lama (durable). Penggolongan sabukmenurut bahannya adalah sabuk kulit, sabuk katun, sabuk karet, dan sabuk balata. Koefisien gesek sabuk bergantung dari bahan sabuk, bidang permukaan puli, slip sabuk, dan kecepatan sabuk. Kecepatan sabuk harus diperhitungkan, karena semakin besar kecepatan sabuk, makin besar gayasentrifugal sabuk, yang mengakibatkan tegangan sabuk semakin besar pula.

Besarnya gaya sentrifugal dipengaruhi oleh massa jenis (density) sabuk. Jika sabuk terusan (tak berujung) tidak tersedia, maka sabuk potong harus disambung di kedua ujungnya dengan pengikat.
Macam-macam sambungan sabuk, terdiri atas :
1. Semen (cemented joint)
2. Laced joint,
3. Kait (hinged joint).

Sambungan semen adalah sambungan pada sabuk terusan dari pabrik pembuat yang lebih kuat sehingga lebih disukai.
image
Gambar 3.24 Sambungan sabuk Semen (cemented joint)

Sambungan laced joint dibuat dengan melubagi sabuk sedemikian sahingga bisa diikat dengan pelat pengikat ( raw hide strip)
image
Gambar 3.25 Sambungan sabuk raw hide strip