" /> Pertimbangan Dalam Memilih Sensor - TN Industri
Home > Pengendalian Instrumen > Sistem Digital Dasar > Pertimbangan Dalam Memilih Sensor

Pertimbangan Dalam Memilih Sensor

Dalam pemilihan dan penggunaan suatu sensor, diperlukan pertimbangan-pertimbangan, agar sesuai dengan yang diharapkan. Pertimbangan-pertimbangan tersebut meliputi :
1. Identifikasi sinyal yang sebenarnya.

Tahap ini meliputi nilai nominal dan range pengukuran sensor, kondisi fisik lingkungan dimana pengukuran dilakukan, kecepatan pengukuran yang diperlukan, dan lain-lain.

2. Identifikasi sinyal output yang dibutuhkan.
Kebanyakan output yang dihasilkan sebesar arus standar 4 – 20 mA (contoh pada sensor temperatur) atau tegangan yang besarnya diskalakan untuk mewakili range pengukuran sensor. Mungkin ada kebutuhan lain sepertai isolasi impedansioutput, dan lain-lain. Dalam beberapa kasus mungkin diperlukan konversi secara digital pada output.

3. Memilih sensor yang tepat.
Berdasar langkah pertama, kita pilih sensor yang sesuai dengan spesifikasi range dan lingkungan. Selanjutnya, harga dan ketersediaan sensor juga harus dipertimbangkan.

4. Mendesain pengkondisi sinyal yang sesuai.
Dengan pengkondisi sinyal, output dari sensor akan diubah menjadi bentuk sinyal output yang kita perlukan.

Sensor dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu sensor fisika dan sensor kimia. Sensor fisika mendeteksi besaran suatu besaran berdasarkan hukum-hukum fisika. Contoh sensor fisika adalah sensor cahaya, sensor suara, sensor kimia,sensor gaya, sensor kecepatan, dan sensor percepatan, dan sensor suhu. Sedangkan Sensor kimia mendeteksi jumlah suatu zat kimia dengan cara mengubah besaran kimia menjadi besaran listrik. Biasanya melibatkan beberapa reaksi kimia.

Contoh sensor kimia adalah sensor pH, sensor Oksigen, sensor ledakan, dan sensor gas. Ada penggolongan lain berdasarkan keperluan dari sumber energi, yaitu sensor pasif dan sensor aktif. Untuk mengkonversi sifat-sifat fisik atau kimia ke besaran listrik sensor pasif tidak memerlukanbantuan sumber energi, contohnya adalah termocouple. Termocouple menghasilkan tegangan output sebanding dengan suhu pada sambungan termcouple tersebut.

Berbeda dengan sensor aktif, untuk mengkonversi sifat-sifat fisik atau kimia ke besaran listrik sensor aktif ini memerlukan bantuan sumber energi. Ada 6 tipe isyarat penggolongan sensor, yaitu :
1. Mechanical, contoh : panjang, luas, mass flow, gaya, torque, tekanan, kecepatan, percepatan, panjang gel acoustic dan lain lain.
2. Thermal, contoh : temperature, panas, entropy, heat flow dan lain-lain.
3. Electrical, contoh : tegangan, arus, muatan, resistance, frekuensi dan lain-lain.
4. Magnetic, contoh : intensitas medan, flux density dan lain-lain.
5. Radiant, contoh : intensitas, panjang gelombang, polarisasi dan lain-lain.
6. Chemical, contoh : komposisi, konsentrasi, pH, kecepatan reaksi dan lain-lain.