" /> Kegunaan Lem/Perekat - TN Seni
Home > Teknologi Bahan Furnitur > Bahan Pembantu > Kegunaan Lem/Perekat

Kegunaan Lem/Perekat

(1) Pengertian
 – Perekat adalah bahan untuk menggabungkan dua buah benda pada permukaan masing-masing.
 – Perekat/lem adalah suatu bahan yang dapat merekatkan dua buah bahan sehingga sukar untuk dilepas kembali.

(2) Jenis perekat
1. Perekat mengering di udara.
2. Perekat dilelehkan jika di gunakan
3. Perekat yang peka dengan tekanan.
4. Perekat aktif secara kimiawi

Bahan atau benda yang memerlukan perekat yaitu: batu, kertas, plastik, karet, logam, kaca, dan perekatan dalam kedokteran (medis). Berdasarkan pada penggunaan kayu dikenal perekat kayu perabot, perekat tahan cuaca, dan setengah tahan cuaca. Perekat tahan cuaca untuk kayu antara lain dari bahan polimer fenolik, ressinol, melamin, furan, dan epoxy. Perekat perabot kayu yang tidak mengalami perubahan suhu drastis digunakan perekat vinil dan perekat dari tulang. Perekat kayu setengah tahan cuaca misalnya perekat urea dan casein.

Ada dua kelompok perekat utama untuk industri kayu:
1. Perekat panas atau hewan, yaitu perekat yang terbuat dari tulang serta kulit yang telah direbus. Perekat ini dapat diperoleh dan tersedia dalam bentuk kue, kepingan, dan butir-butir kecil.
2. Perekat dingin atau tumbuhan, dibagi menjadi :
a. Perekat keju (bahan terbuat dari susu)
b. Perekat damar, dibagi menjadi:
– Perekat PVA (polivinil acetate) atau perekat puti, adalah hasil pencampuran bahan emulsi polivinil dihasilkan dari petrokimia karbit antara karbon dan batu yang membentuk kalsium karbit pada pemanasan di tanur listrik bereaksi dengan air dan membentuk gas karbit, bersenyawa asamasaman dan moleku l-molekulnya membentuk asetat vinil yang tidak berwarna. Selanjutnya membentuk emulsi polimer dan menghasilkan lateks sintetis. Lem ini banyak dipakai pada perindustrian kayu, cat maupun dempul tembok.
– Perekat kontak, (contact adhesive) dipakai dalam industri plywood/hard board. Selain itu dapat merekatkan bahan yang berlainan, seperti kayu dengan plastik, logam dengan keramik, dan lain sebagainya. Perekat kontak sangat cepat kering karena pencampuran bahan kimia.
– Perekat kasein, perekat ini berbentuk tepung berwarna putih. Cara penggunaannya dicampur dengan air, sangat baik digunakan pada kayu yang banyak mengandung minyak, misalnya kayu jati. Perekat ini tahan terhadap kelembaban.
– Perekat epoxy, lebih dikenal dengan dempul, sangat tidak baik pada polyteline, perunggu, nikel. Tetapi sangat baik untuk bahan dari batu, tembok, gelas marmer, pipa air PVC, genting, juga sebagai pendempul kayu dan sejenisnya.
– Perekat karet, perekat ini sangat baik untuk merekatkan antara kayu dengan kertas. Perekat akan menjadi netral bila dicampur dengan bensin. Jika dicampur dengan bahan silikon dan sejenisnya akan menghasilkan daya rekat yang tinggi misalnya untuk merekatkan tembok dengan tembok, kayu dengan tembok.

Berdasarkan sifatnya perekat dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Perekat tahan kelembaban (moisture resistance)
2. Perekat tahan panas dan cuaca (dry resistence)
3. Perekat tahan air (water