" /> Bangunan Utama Irigasi Air - TN Sipil
Home > Irigasi dan Drainase > Sistem Irigasi Permukaan > Bangunan Utama Irigasi Air

Bangunan Utama Irigasi Air

Bangunan utama sistem irigasi dapat didefinisikan sebagai kompleks bangunan yang direncanakan di sepanjang sungai atau aliran air untuk membelokkan air ke dalam jaringan saluran agar dapat dipakai untuk keperluan irigasi. Bangunan utama bisa mengurangi kandungan sedimen yang berlebihan, serta mengukur banyaknya air yang masuk. Bangunan utama terdiri dari bendung dengan peredam energi, satu atau dua pengambilan utama, pintu bilas, kolam olak, dan kantong lumpur, tanggul banjir dan bangunan pelengkap.

a. Bendung
Bendung pada sistem irigasi permukaan dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu bendung (weir) dan bendung gerak (barrage). Bendung dipakai untuk meninggikan permukaan air di sungai sampai pada ketinggian tertentu yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran irigasi dan petak tersier. Ketinggian itu akan menentukan luas daerah yang diairi. Bendung gerak adalah bangunan bending yang dilengkapi dengan pintu yang dapat dibuka untuk mengalirkan air pada waktu terjadi banjir besar dan ditutup apabila aliran kecil.

Di Indonesia, bendung gerak adalah bangunan yang paling umum dipakai untuk membelokkan air sungai untuk keperluan irigasi.
image
Gambar 9. Bendung gerak

b. Bendung karet
Bendung karet memiliki dua bagian pokok yaitu tubuh bendung yang terbuat dari karet dan pondasi beton berbentuk plat beton sebagai dudukan tabung karet serta dilengkapi satu ruang kontrol dengan beberapa perlengkapan (mesin) untuk mengontrol mengembang dan mengempisnya tabung karet. Bendung berfungsi meninggikan muka air dengan cara mengembangkan tubuh bendung dan menurunkan muka air dengan cara mengempiskan tubuh bendung yang terbuat dari tabung karet dapat diisi dengan udara atau air.

Proses pengisian udara atau air dari pompa udara atau air dilengkapi dengan instrumen pengontrol udara atau air (manometer).
image
Gambar 10. Bendung Karet

c. Pengambilan bebas
Pengambilan bebas adalah bangunan yang dibuat di tepi sungai yang mengalirkan air sungai ke dalam jaringan irigasi, tanpa mengatur tinggi muka air di sungai. Dalam keadaan demikian, jelas bahwa muka air di sungai harus lebih tinggi dari daerah yang diairi dan jumlah air yang dibelokkan harus dapat dijamin cukup.

d. Pengambilan dari Waduk
Waduk (reservoir) digunakan untuk menampung air irigasi pada waktu terjadi kelebihan air di sungai agar dapat dipakai sewaktu-waktu terjadi kekurangan air. Jadi, fungsi utama waduk adalah untuk mengatur aliran sungai. Waduk yang berukuran besar sering mempunyai banyak fungsi seperti untuk keperluan irigasi, tenaga air pembangkit listrik, pengendali banjir, perikanan dan lain-lain. Waduk yang berukuran lebih kecil dipakai untuk keperluan irigasi saja.

e. Stasiun pompa
lrigasi dengan pompa bisa dipertimbangkan apabila pengambilan secara gravitasi ternyata tidak layak dilihat dari segi teknis maupun ekonomis. Pada mulanya irigasi pompa hanya memerlukan modal kecil, tetapi biaya eksploitasinya mahal.