" /> Penyusunan Rencana Pola Tanam - TN Sipil
Home > Irigasi dan Drainase > Sistem Irigasi Permukaan > Penyusunan Rencana Pola Tanam

Penyusunan Rencana Pola Tanam

Pola tanam adalah gambaran rencana tanam berbagai jenis tanaman yang akan dibudidayakan dalam suatu lahan beririgasi dalam satu tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola tanam antara lain, (1) Ketersediaan air dalam satu tahun, (2) Prasarana yang tersedia dalam lahan tersebut, (3) Jenis tanah setempat, (4) Kondisi umum daerah tersebut, misal genangan, (5) kebiasaan dan kemampuan petani setempat.
Penetapan pola tata tanam diperlukan untuk usaha peningkatan produksi pangan.

Pola tata tanam adalah macam tanaman yang diusahakan dalam satu satuan luas pada satu musim tanam. Sedang pola tanam adalah susunan tanaman yang diusahakan dalam satu satuan luas pada satu tahun. Pola tata tanam yang berlaku pada setiap daerah akan berbeda dengan daerah lain, karena karakteristik setiap daerah juga berbeda. Ada dua hal pokok yang mendasari diperlukannya pola tata tanam, (1) Persediaan air irigasi di musim kemarau yang terbatas, (2) pemanfaatan air irigasi yang terbatas harus dengan sebaik-baiknya, sehingga tiap petak mendapatkan air sesuai dengan jumlah yang diperlukan.

Tata tanam adalah upaya pengaturan air yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman, jenis tanaman dan luas baku sawah pada suatu lahan pertanian. Rencana tanam yang dilakukan agar tidak terjadi kekacauan dalam pembagian dan pemberian air. Rencana tata tanam yang disusun meliputi (1) Rencana luas tanam, (2) Awal pemberian air (pembibitan, garapan dan tanam), (3) Akhir pemberian air. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola tata tanam adalah:

a. Iklim
Keadaan pada musim hujan dan musim kemarau akan berpengaruh pada persediaan air untuk tanaman dimana pada musim hujan maka persediaan air untuk tanaman berada dalam jumlah besar, sebaliknya pada musim kemarau persediaan air akan menurun.

b. Topografi
Merupakan letak atau ketinggian lahan dari permukaan air laut, berpengaruh terhadap suhu dan kelembaban udara dimana keduanya mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

c. Debit Air yang Tersedia
Debit air pada musim hujan akan lebih besar dibandingkan pada musim kemarau, sehingga haruslah diperhitungkan apakah debit saat itu mencukupi jika akan ditanam suatu jenis tanaman tertentu.

d. Sosial Ekonomi

Dalam usaha pertanian faktor ini merupakan faktor yang sulit untuk dirubah, sebab berhubungan dengan kebiasaan petani dalam menanam suatu jenis tanaman.
Tujuan pola tata tanam adalah untuk memanfaatkan persediaan air irigasi seefektif mungkin, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Sedangkan tujuan dari penerapan pola tata tanam adalah sebagai berikut:

  • Menghindari ketidakseragaman tanaman.
  • Menetapkan jadwal waktu tanam agar memudahkan dalam usaha pengelolaan air irigasi.
  • Peningkatan efisiensi irigasi.
  • Persiapan tenaga kerja untuk penyiapan tanah agar tepat waktu.
  • Meningkatkan hasil produksi pertanian.

Berdasarkan pada tujuan pola tata tanam diatas ada beberapa faktor yang diperhatikan untuk merencanakan pola tata tanam, yaitu:

e. Awal tanam
Wilayah Indonesia memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Oleh karena itu dalam pola tata tanam awal tanam merupakan hal yang penting untuk direncanakan. Pada awal tanam, biasanya musim hujan belum turun sehingga persediaan air relatif kecil. Untuk menghindari kekurangan air, maka urutan tata tanam pada waktu penyiapan lahan diatur sebaik-baiknya.