Keberhasilan pengelolaan kesehatan ikan sangat tergantung pada faktor lokasi, kawasan bebas, sistem budidaya dan monitoring kesehatan ikan. Penyakit yang disebabkan oleh virus, penggunaan bahan kimia atau antibiotik tidak disarankan. Beberapa tindakan yang harus segera dilakukan adalah :
1) Mencegah penyebaran virus melalui media pembawa terutama ikan sakit dan sarana transportasinya.
2) Membatasi lalu lintas orang dari dan ke lokasi wabah dalam rangka mengisolasi daerah wabah.
3) Mengurangi stress pada ikan dan meningkatkan daya tahan ikan dengan imunostimulan atau vitamin C dengan dosis antara 250 – 750 mg/kg pakan. Idealnya pakan yang mengandung vitamin C diberikan selama pemeliharaan. Jika tak dapat dikendalikan , ikan segera diangkat dan dimusnahkan dengan cara dikubur atau dibakar.
5) Melakukan desinfeksi terhadap seluruh komponen yang digunakan dalam proses produksi ikan (air dan wadah budidaya segera didesinfeksi).
6) Tidak menggunakan air , peralatan, dan sarana lain yang berasal dari lokasi wabah.
7) Menjalankan Manajemen Kesehatan Ikan yang terintegrasi melalui antara lain : Pengendalian lingkungan yang sehat, Penggunaan ikan yang unggul dan sehat, dan Penerapan biosecurity terhadap virus pada seluruh komponen budidaya.
8) Mengganti dengan komoditas yang lebih tahan terhadap virus.
9) Tindakan karantina harus diterapkan secara tegas.
Epizootiologi infeksi
Epizootiologi adalah faktor transmisi dan reservoir infeksi. Penyebab penyakit udang dapat terjadi secara horizontal maupun vertikal.
1) Secara horizontal terjadi melalui rantai makanan atau virion yang ada pada lingkungan dan masuk ke tubuh udang yang sehat.
2) Secara vertikal terjadi dengan cara induk yang menjadi karier virus akan menularkan melalui kotoran yang setelah bebas di air akan menginfeksi larva. Infeksi pada umumnya terjadi melalui 3 rute utama yaitu kulit, insang, dan saluran pencernaan.
Penyakit Yang Disebabkan Bakteri
Bakteri terdapat disekitar sistem perairan. Apabila ikan mengalami stress maka bakteri dapat menimbulkan penyakit. Tanda-tanda umum penyakit yang disebabkan oleh bakteri :
1) Tubuh ikan kemerahan-merahan, lendir berlebihan, dan jika penyakit tidak diobati, tanda kemerahan-merahan akan menyebar ke seluruh tubuh menyebabkan ulser (luka), kerusakan pada sirip, insang dan kulit.
2) Warna insang pucat dan warna tubuh berubah gelap
3) Ikan lemah bergerak lambat, bernafas megap-megap di permukaan air
4) Nafsu makan menurun.
5) Kadangkala mata dan perut ikan menjadi bengkak.
6) Kematian ikan yang disebabkan oleh bakteri adalah tinggi dan serentak;
Pathogen dari jenis Bakteri pada ikan budidaya di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Patogen pada ikan budidaya air tawar di Indonesia
Beberapa jenis bakteri tersebut dilaporkan telah terdapat di Indonesia namun belum tersebar luas, yaitu :
1. Aeromonas salmonicida di Jawa,
2. Mycobacterium sp. di Jawa dan Sumatera,
3. Edwardsiella tarda di Jawa
4. Streptococcus sp. di Sulawesi.
Upaya pencegahan melalui tindakan karantina terhadap ikan-ikan yang diimpor dari luar negeri maupun yang dilalulintaskan di dalam wilayah Indonesia harus dilakukan untuk mencegah masuknya jenis-jenis bakteri yang belum terdapat atau sudah terdapat di Indonesia tetapi belum tersebar luas. Pada umumnya sumber dan cara penularan penyakit akibat serangan bakteri-bakteri antara lain melalui ikan yang sakit, ikan karir, air yang terkontaminasi, makanan yang terkontaminasi, telur yang terkontaminasi, alat atau pakaian yang terkontaminasi atau melalui bulu burung air.