" /> Penyimpanan Hypobar atau Low Pressure Storage - TN Pangan
Home > Pertanian dan Perikanan > Pengolahan Hasil Pertanian > Penyimpanan Hypobar atau Low Pressure Storage

Penyimpanan Hypobar atau Low Pressure Storage

Kondisi penyimpanan hipobar atauLow Presure Storage (LPS) menunjukkan hasil yang baik untuk beberapa produk pada tekanan absolut seperti yang telah diteliti dan dilaporkan olehDilley (1977). Kondisi penyimpanan hipobar yang baik untuk apel 10 KPa, sweet cherner 7 KPa, tomat hijau yang sudahmatang 10 Kpa, asparagus 3-5 Kpa dan jamur pangan 2 Kpa (1 atm = 101 Kpa). Spalding (1977) melaporkan bahwa LPS pada 20 Kpa lebih superior terhadap CAuntuk limes dan mangga tetapi inferior untuk CA advokat.

LPS bagus sekali dalam menciptakan atmosphereoksigen hampir bebas dariethylene. Oleh karena itu sangat cocok untuk menyimpan apel, sayuran berdaun, dan tanaman hias. Beberapa produk yang peka terhadap pembusukan, diperlukan beberapa usaha untuk pencegahannya. Biasanya dalam sistem transportasi yang menggunakan hibobaric digabung dengan MA Storage. Disamping itu proses penyimpanan hypoboric dapat diterapkan pada pisang, yaitu penyimpanan pada tekanan rendah 150 sampai 80 mm Hg pada suhu 140C dapat diperoleh waktu simpan selama 120 hari, tanpa adanya penyimpanan mutu yang nyata.

Selama transportasi, dapat ditumpuk dengan salah satu dari tiga cara yaitu dengan membungkus dalam kantung plastik atau dengan menggunakan kendaraan yang kedap udara atau kendaraan yang diperlengkapi dengan peralatan yang dapat mengatur gas dalam kendaraan tersebut.

Perlakuan Atmosfir Terkendali atauTermodifikasi
Kitinoja (2003) menyatakan bahwa pada beberapa jenis komoditi yang toleran dengan konsentrasi CO2 tinggi, 15 sampai 20% CO2 diperkaya udara dapat digunakan sebagai fungistatik untuk pengendalian pembusukan yang disebabkan oleh patogen-patogen, seperti Botrytis cinerea pada strawberry, blueberry, blackberry. Kondisi atmosfer yang bersifat insektisidal (0.5% atau lebih rendah O2 dan/atau 40% atau lebihtinggi CO2) memiliki efektivitas sebagai subtitusi fumigasi methyl bromida untuk buah, biji-bijian dan sayur-sayuran kering.

Keefektifan atmosfer insektisidal tergantung pada suhu, kelembaban nisbi, lamanya ekspos dan stadia hidup dari serangga. Konsentrasi O2 rendah dan/atau CO2 tinggi telah digunakan untuk membunuh serangga tertentu pada komoditi-komoditi yang toleran terhadap kondisi ini. Keefektifan atmosferinsektisidal tergantung pada suhu, kelembaban nisbi, lamanya ekspos dan stadia hidup dari serangga seperti diungkapkan oleh Mitcham et al (1997): sebagai berikut:
1) Instar pertama dan ketiga dari greenheaded leafroller (Planotortrix excessana) dan instar pertama dan ke lima dari brown headed leafroller (Ctenopseustis obliquana) dan light brown apple moth (Epiphyas postvittana) terbunuh secara sempurna dalam 2 bulan ketika apel disimpan pada 0.5 0C dalam 3% O2 dan 3% CO2.
2) Telur-telur dari apple rust mite (Aculus schlechtendali) dan European red mite (Panonychus ulmi) terbunuh dalam 5.3 bulan ketika apel disimpan pada 2.80C dalamatmosfer 1% O2 dan 1% CO2.
3) Larva dari Codling moth (Cydia pomonella) terbunuh dalam 3 bulan ketika apeldisimpan pada 00C, 1.5-2% O2 dan kurang dari 1% CO2.
4) Unutk buah kiwi, two-spotted spider mite dewasa (Tetranychus urticae) terbunuh dengan 400C, 0.4% O2 dan 20% CO2 hanya dalam waktu 7 jam.
5) Ketika persimmon disimpan pada 200C, 0.5% O2 dan 5% CO2, instar ketiga dari leafrollers (Planotortrix excessana) terbunuh dalam 4 hari dan larva serta serangga dewasa mealy bug (Pseudococcus longispinus) terbunuh dalam 7 hari. (Sumber: Mitcham, E.J., S. Zhou and A.A. Kader. 1997 dalam Kitinoja (2003)
6) Serangga weevil (Cylas formicarius elegantulus) pada ubi jalar dapat dikendalikan pada suhu kamar untuk ubi jalar tropika yang disimpan dengan perlakuan konsentrasioksigen rendah dan karbondioksida tinggi. Pada suhu 25°C (76°F), penyimpanan dengan 2 sampai 4% oksigen serta 40 sampai 60% karbondioksida berakibat pada kematian serangga dewasa weevils dalam 2 sampai 7 hari. (Sumber: Delate, K. et al. 1990 dalam Kitinoja, 2003)
7) Codling moth (Cydia pomonella) pada buah-buah berbiji dapat dikendalikan padasuhu 250C (76°F) menggunakan atmosfer dengan 0.5% oksigen dan 10% karbondioksida untuk 2 sampai 3 hari (serangga dewasa atau telur) atau 6 sampai 12 hari (pupa). Perubahan warna dan kekerasan normal selama pemasakan tidak dipengaruhi oleh perlakuan. (Source: Soderstrom, E.L. et al. 1990. dalam Kitinoja, 2003)
8) Perlakuan dengan 45% CO2 pada 0″C (32″F) sedang dikembangkan untuk seranggga hama permukaan, meliputi omnivorous leafroller (Platynota sultana), western flower thrips (Frankliniella occidentalis), dan Pacific spider mite (Tetranychus pacificus) pada panenan buah anggur meja. Perlakuan ini membutuhkan 13 hari pada 0″ sampai 2″C (32″ sampai 36″F) dan dapat dilakukan terhadap container laut selama transportasi. Akan tetapi, baik perlakuan ini maupun perlakuan atmosfer terkendali lainnya belum disahkan sebagai perlakuan-perlakuan karantina. (Source: Mitcham, E.J., F.G. Mitchell, M.L. Arpaia, and A.A. Kader. 2002. dalam Kitinoja, 2003).