" /> Peranan Etilen Pada Buah-buahan - TN Pangan
Home > Pertanian dan Perikanan > Menyimpan Hasil Pertanian > Peranan Etilen Pada Buah-buahan

Peranan Etilen Pada Buah-buahan

Etilen dapat dihasilkan oleh jaringan tanaman hidup pada waktu-waktu tertentu. Etilen juga merupakan suatu gas yang dalam kehidupan tanaman dapat digolongkan sebagai hormon yang aktif dalam proses pematangan. Disebut hormon karena memenuhi kriteria sebagai hormon tanaman yaitu bersifat mobil (mudah bergerak) dalam jaringan tanaman dan merupakan senyawa organik. Etilen dapat menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan penting dalam proses pertumbuhan dan pematangan hasil-hasil pertanian.

Senyawa ini disamping dapat memulai proses klimaterik, juga dapat mempercepat terjadinya klimaterik. Etilen adalah senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang pada suhu ruang berbentuk gas. Etilen dapat dihasilkan oleh jaringan tanaman hidup pada waktu-waktu tertentu. Senyawa ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang penting dalam proses pertumbuhan dan pematangan hasil-hasil pertanian. Etilen adalah suatu gas yang dalam kehidupan tanaman dapat digolongkan sebagai hormon yang aktif dalam proses pematangan.

Etilen disebut hormon karena dapat memenuhi kriteria sebagai hormon tanaman, bersifat mobil (mudah bergerak) dalam jaringan tanaman, dan merupakan senyawa organik. Etilen disamping dapat memulai proses klimaterik, juga dapat mempercepat terjadinya klimaterik, seperti terlihat pada gambar 2.2. Pada gambar ini terlihat bahwa buah adpokat yang disimpan dalam udara biasa akan matang setelah 11 hari. Namun apabila buah tersebut disimpan pada udara yang mengandung 10 ppm etilen selama 24 jam, maka buah tersebut akan matang selama 6 hari penyimpanan.
image
Gambar 17. Pengaruh penggunaan etilen pada buah adpokat terhadap waktu terjadinya klimaterik

Pada buah-buahan non klimaterik, penambahan etilen dalam konsentrasi tinggi akan menyebabkan terjadinya klimaterik pada buah-buahan tersebut. Seperti terlihat pada gambar 2.3.
image
Gambar 18. Pengaruh penambahan etilen terhadap pola respirasi buah jeruk.

Selain berperanan penting dalam proses pematangan buah, etilen juga berpengaruh pada sistem tanaman lain. Pada system pengerutan, menghambat kecepatan pertumbuhan, mempercepat menguningnya daun dan menyebabkan kelayuan. Pada sistem akar, etilen dapat menyebabkan terpilinnya akar, menghambat kecepatan pertumbuhan memperbanyak tumbuhnya rambut-rambut akar dan cepat menyebabkan terjadinya kelayuan.

Aktifitas etilen dalam pematangan buah akan menurun dengan turunnya suhu ruang penyimpanan. Pembentukan etilen pada jaringan tanaman dapat dirangsang oleh kerusakan-kerusakan mekanis dan infeksi, sehingga akan mempercepat pematangan. Penggunaan sinar radioaktif dapat merangsang pembentukan etilen bila diberikan pada saat pra-klimaterik. Tapi bila diberikan pada saat klimaterik penggunaan sinar radioaktif ini dapat menghambat produksi etilen.

Perubahan Fisik dan Kimia Selama Pematangan
Perubahan-perubahan buah selama pematangan dapat dilihat dalam hal warna, kekerasan (tekstur), citarasa dan flavor, yang menunjukkan terjadinya perubahan komposisi. Berubahnya warna dapat disebabkan oleh proses degradasi maupun proses sintesis dari pigmen-pigmen yang terdapat dalam buah. Pelunakan buah dapat disebabkan oleh terjadinya pemecahan protopektin menjadi pektin, maupun karena terjadinya hidrolisis pati atau lemak, dan mungkin juga lignin.

Pematangan akan menyebabkan naiknya kadar gula sederhana untuk memberikan rasa manis, penurunan kadar asam organik dan senyawa fenolik untuk mengurangi rasa asam dan sepat, serta kenaikan produksi zat-zat volatil untuk memberikan flavor karakteristik buah.

Turgor Sel
Tekanan turgor sel selalu berubah selama proses perkembangan dan pematangan. Perubahan ini umumnya disebabkan karena komposisi dinding sel berubah. Adanya perubahan ini mempengaruhi kekerasan buah, bila buah matang. Pengempukan buah disebabkan menurunnya jumlah protopektin yang tidak larut air dan naiknya jumlah pektin yang larut air, seperti terlihat pada table 4.

Tabel 4. Hubungan antara kekerasan buah apel serta kandungan protopektin dan pektin
image_thumb[1]