Pengolahan bahan tanah liat alam secara manual basah berbeda dengan pengolahan bahan tanah liat sebelumnya, karena teknik pengolahan ini sudah menggunakan berbagai macam peralatan masinal yaitu peralatan digerakkan dengan tenaga listrik seperti blunger, pugmill, dan filterpress, dengan peralatan tersebut memberikan keuntungan pada kecepatan proses pengolahan dan kuantitas tanah liat yang dapat diolah.
Pengolahan bahan tanah liat ini dapat berupa satu jenis atau campuran tanah liat earthenware dengan earthenware, stoneware dengan stoneware, atau earthenware dengan stoneware. Untuk campuran beberapa jenis tanah liat alami, formula (resep) campuran tanah liat juga harus tercatat dengan baik.
Proses Pengolahan
Pengolahan bahan tanah liat alami dengan cara masinal teknik basah dilakukan melalui tahap-tahap berikut ini:
1. Penjemuran
Jemurlah tanah liat alami yang berupa earthenware atau stoneware, sebaiknya berupa potongan kecil-kecil dimaksudkan agar air yang terkandung dalam tanah liat alami tersebut cepat menguap sehingga proses pengeringan menjadi lebih cepat.
2. Penimbangan
Timbanghlah bahan tanah liat apabila berupa campuran beberapa jenis tanah liat menggunakan timbangan yang ada. Penimbangan harus dilakukan dengan teliti apabila badan tanah liat berupa campuran beberapa jenis tanah liat sesuai dengan persentase berat formula (resep) tanah liat yang telah dibuat, kemudian dimasukkan dalam blunger.
3. Pencampuran dan pengadukan
Campurkan bahan tanah liat yang telah ditimbang kemudian masukkan ke dalam blunger yang telah diisi air, kemudian operasikan blunger selama satu jam, kemudian setelah motor dingin operasikan lagi. Lakukan pengadukan hingga campuran menjadi lumpur tanah liat yang homogen dalam konsistensi yang tepat, sehingga mudah disaring.
4. Penyaringan
Saringlah campuran bahan tanah liat dalam bentuk slip dengan menggunakan saringan mesh ukuran 50 sampai 80. Penyaringan dilakukan agar lumpur tanah liat bebas dari bahan-bahan pengotor seperti: akar tanaman, arang, kerikil dan sebagainya. Masukkan slip tanah liat hasil penyaringan pada wadah bak atau ember dan siap dikentalkan dengan filterpress.
5. Pengentalan
Lakukan pengentalan slip tanah liat yang telah disaring dengan memompakan slip ke dalam kantong-kantong kain penyaring filterpress dengan bantuan kompresor. Filterpress berfungsi untuk mengurangi kandungan air (dewatering) dalam lumpur tanah liat dengan cara menekan slip tanah liat yang masuk ke dalam kain penyaring. Buka filterpress ambil lempengan tanah liat plastis (clay cake ) hasil pengentalan slip tanah liat.
6. Penghomogenan
Lakukan penghomogenan tanah liat dengan memasukkannya ke dalam pugmill. Pugmill berfungsi untuk menghomogenkan dan memadatkan tanah plastis dengan cara menekan tanah liat plastis di dalam lubang pugmill hingga penuh. Lakukan secara terus-menerus hingga tanah liat plastis keluar berbentuk silinder selanjutnya potonglah dengan kawat pemotong, kemudian masukkan ke dalam kantong plastik.
7. Pemeraman
Peramlah tanah liat plastis pada bak bertutup atau wadah yang kedap udara agar kelembaban tanah liat plastis tersebut tetap terjaga. Lakukan pemeraman selama kurang lebih 7 hari, semakin lama waktu pemeraman maka kualitas tanah liat plastis akan semakin baik, karena terjadi proses fermentasi dari unsur-unsur organik yang dikandungnya, sehingga tanah liat menjadi lebih plastis.