Selama berpindah tanah liat menjadi tidak murni, kehilangan mineral-mineral pengikatnya, hasilnya berupa jenis tanah liat mulai dari yang kasar sampai halus dengan kemungkinan terjadi perubahan warna dan komposisinya.
Dari peristiwa alam tersebut, maka terdapat tanah liat yang tidak berpindah tempat atau terdapat di daerah asalnya, tanah liat ini disebut tanah liat primer yang merupakan hasil akhir dari serangkaian proses yang juga disebut tanah liat residu, contoh tanah liat yang umum adalah china clay atau kaolin. Sedangkan tanah liat yang berpindah dari daerah asalnya dan mengendap di daerah rendah disebut tanah liat sekunder atau tanah liat sedimen, seperti ballclay, red marls (campuran tanah liat, pasir, dan kapur), stoneware, dll.
Tanah liat merupakan suatu mineral yang terbentuk dari struktur partikel- partikel yang sangat kecil, terutama dari mineral-mineral yang disebut Kaolinit, yaitu persenyawaan dari Oksida Alumina (Al2O3), dengan Oksida Silika (SiO2) dan Air (H2O).
Bentuk partikel-partikelnya seperti lempengan kecil-kecil hampir berbentuk segi enam (hexagonal) dengan permukaan yang datar yang tidak dapat dilihat dengan mata secara langsung, dengan bentuk partikel seperti ini menyebabkan tanah liat mempunyal sifat liat (plastis) dan mudah dibentuk bila dicampur dengan air, hal ini karena partikel-partikel tersebut saling meluncur satu dengan yang lain dengan air sebagai pelumasnya.
Satu partikel tanah liat dibuat dari satu molekulaluminium (2 atom Alumina dan 3 atom Oksigen), dua molekul Silikat (2 atom Silika dan 2 atom Oksigen), dan dua molekul Air (2 atom Hidrogen dan 1 atom Oksigen). Formula tersebut terdiri dari: 39% Oksida Alumina 47% Oksida Silika 14% Air.
Perubahan secara alamiah yang berlangsung terus menerus menyebabkan terbentuknya tanah liat primer dan sekunder, yang juga menyebabkan perbedaan tempat ditemukan (pengendapan) tanah liat tersebut, secara sederhana asal-usul tanah liat dapat digambarkan seperti gambar berikut ini.