" /> Struktur Pemrograman Bahasa Assembler - TN Mikro
Home > Sistem Kontrol > Merancang Rangkaian Kontrol > Struktur Pemrograman Bahasa Assembler

Struktur Pemrograman Bahasa Assembler

Dalam pemograman 8051 memakai bahasa assembler yang dapat dibuat di teks editor dan diubah menjadi bahasa mesin melalui suatu proses. Penerjemahan ini melalui dua fase, fase pertama merubah bahasa assembler menjadi kode-kode simbol (mnemonik), sedangkan fase kedua akan menerjemahkan mnemonik menjadi bahasa mesin.
1.Simbol
Simbol adalah alpha numeric dari konstanta numeric, alamat, makro, dan sebagainya. Karakter dalam symbol dapat berupa gabungan huruf besar (A…Z) dan huruf kecil (a…z), bilangan desimal (0…9), karakter khusus (? dan _ ). Symbol hanya boleh didefinisikan satu kali dengan panjang maksimal 255 karakter, selain itu dilarang memakai kata cadangan (NE, MOD, SHR, …) dan dilarang pula memakai instruksi operand (A, DPTR, …).
2. Label
Label adalah symbol khusus sebelum statemen dan berhubungan dengan alamat fisik DB dan DW, ataupun data langsung reservation DS dan DBIT.
3. Kontrol
Kontrol digunakan untuk mengontrol program assembler, seperti keberadaan file sumber sebagai tempat file objek dan format file tersebut.Kata kontrol dalam assembler selalu dimulai tanda dollar ($) dan tiada ruang di antara $ dan kata kontrol.
4. Penunjukkan
Digunakan untuk mendefinisikan symbol, ruang memori, cadangan, nilai hasil, memori program dan pemilihan ruang memori yang berbeda, juga sebagai penunjuk lokasi counter.
Contoh : CODE, END.
5. Instruksi mnemonik
Standar instruksi mnemonik :
Dalam pemakaiannya standar instruksi ditandai oleh tanda tertentu sesuai mode pengalamatan, (@) sebagai tanda mode pengalamatan tidak langsung, (#) sebagai tanda operand yang dijalankan immediate, (/) sebagai tanda dalam spesifikasi bagian bit alamat yang dikomplemenkan sebelum instruksi.
6. Bit Pengalamatan
Tanda (.) memiliki arti khusus dalam pemakaian bahasa assembler, yaitu pemakaian spesifikasi secara tepat satu bit dalam pengalamatan bit.
7. Harfiah dalam ASCII

Karakter ASCII dapat dipakai langsung sebagai immediate operand atau didefinisikan dalam memori program, dengan diikuti tanda apostrophe („).
8. Komentar
Komentar digunakan untuk menuliskan karakter string, tapi tidak akan diproses dalam program. Komentar dimulai tanda semi kolon (;).
9. Counter Lokasi
Bahasa assembler selalu memakai lokasi counter terhadap kelima segmennya, yaitu kode, internal data, eksternal data, indirect internal data dan bit data. Tiap lokasi counter diinisialisasi dengan nol dan bisa dimodifikasi dengan penunjukan alamat.
10. Bilangan dan Operator
Bahasa assembler dapat menggunakan salah satu dari jenis bilangan yaitu binary, octal, desimal ataupun heksadesimal.Tapi secara defaultnya bilangan yang dipakai berbasiskan desimal.
11. Operasi Bergantung Waktu
Prioritas operasi dalam bahasa assembler dengan urutan prioritas tertinggi ke prioritas terendah : (,); high,low; *, /, mod, shr, shl; +,-; EQ, LT,GT, LE,GE, NE, =, <, >, <=, >=, <>; NOT; AND; OR; XOR.