Oleh karena itu, penyembuhan penyakit infeksi ini membutuhkan pengobatan yang ditujukan untuk menghilangkan mikroba dari dalam tubuh. Mikroba yang menimbulkan infeksi melalui makanan antara lain Brucella sp, E. Coli, Salmonella sp, Shigella sp, Streptococcus grup A, Vibrio cholerae, dan virus hepatitis A. Sumber kontaminan pada bahan pangan dibagi dalam 2 kelompok besar yaitu kontaminan primer dan kontaminan sekunder. Kontaminan primer ...
Read More »Sanitasi Industri
Sifat-Sifat Sanitaiser
Sanitaiser yang ideal harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : 1) Sifat-sifat destruksi mikroba Sanitaiser yang efektif harus : Mempunyai aktifitas yang seragam, spektrum luas terhadap sel-sel vegetatif dari bakteri, kapang dan kamir. Menghasilkan kematian yang cepat 2) Ketahanan terhadap lingkungan Suatu sanitaiser yang ideal harus efektif dengan adanya : Bahan organik (beban cemaran) Residu deterjen dan ...
Read More »Senyawa Ammonium Kuartener
Senyawa-senyawa ammonium kuartener tidak boleh digabung dengan ammonium kuartener pembersih untuk pembersihan dan sekaligus desinfeksi, karena quat dapat diinaktifkan dengan senyawa-senyawa deterjen seperti bahan pembasah anionik dan lain-lain. Akan tetapi, peningkatan alkalinitas melalui formulasi dengan deterjen yang cocok dapat memperkuat aktivitas bakterisidal dari quat. Walaupun quat tidak ideal untuk permukaan-permukaan yang kontak dengan makanan, tetapi quat mempunyai kemampuan dalam mereduksi ...
Read More »Sanitasi Ruang Produksi
Sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian tahun 2009, ruang produksi/ruang pengolahan makanan juga berperan penting dalam menentukan berhasil tidaknya upaya sanitasi makanan secara keseluruhan. Ruang produksi yang bersih dan dipelihara dengan baik akan merupakan tempat yang higienis sekaligus menyenangkan sebagai tempat kerja. Ruang produksi seperti itu juga dapat menimbulkan citra (image) yang baik bagi institusi yang bersangkutan. Dua ...
Read More »Sanitasi Turunan Asam
Turunan Asam isosianurik Asam dikloroisosianurik dan trikloroisosianurik mempunyai tingkat khlorin bebas yang sangat tinggi tetapi karena kelarutan yang rendah dari asam dalam air, maka garam-garam Na-nya lebih umum digunakan untuk desinfeksi, ini tersedia dalam bentuk bubuk dan mempunyai kadar khlorin bebas yang agak rendah (misalnya Na dikloroisosianurat, 60%). Senyawa-senyawa ini seperti halnya khloramin, relatif mahal, stabil bila disimpan di bawah ...
Read More »Senyawa Khlorin
Disinfektan ini bekerja cepat terhadap sejumlah mikroorganisme dan harganya relatif murah. Sangat cocok sebagai disinfektan umum di tempat usaha makanan. Harus digunakan pada konsentrasi 100-250 mg klorin/liter. Senayawa ini paling cocok digunakan pada unit pengolahan dan pengangkutan makanan. Bisa diperoleh dalam bentuk larutan hipoklorit yang mengandung 100.00 – 120.000 mg klorin/liter atau dicampur dengan detergen dalam bentuk kristal yang telah ...
Read More »