Kalau pada resistor, ia hanya memiliki nilai resistansi maka pada induktor dia memiliki nilai resistansi ( R ) dan nilai induktansi ( L ). Di mana besarnya nilai induktansinya tergantung pada jumlah lilitan (N), luas penampang lilitannya (A) dan panjang sumbu lilitannya (l). Secara matematik hubungannya dapat dituliskan sebagai berikut :
µo adalah permeabilitas udara –> µ0 = 4π x 10-7 H/m
μr adalah permeabilitas bahan feromagnetik
Contoh
Tentukan induktansi kumparan inti besi seperti gambar berikut:
Jika induktor tersebut dipasang inti besi sedemikian rupa sehingga nilai μr =2000. Maka nilai induktansinya menjadi:
L = μrLo = (2000)(1,58×10-6) = 3,16 mH.
Induktor merupakan elemen pasif yang mempunyai sifat dapat menyimpan energi seperti halnya energi yang tersimpan pad pegas. Adalah M. Faraday sarjana ekperimentalis dari Inggris yang menemukan gejala unik dari induktor dan induktansi. Bahwa medan magnetik yang selalu berubah setiap saat dapat menginduksikan tegangan di dalam rangkaian yang berdekatan. Faraday dapat menunjukkan bahwa besarnya tegangan induksi sebanding dengan laju perubahan arus terhadap waktu yang menghasilkan medan magnet tersebut dan suatu konstanta yang kemudian disebut sebagai induktansi ( L ), sehingga