" /> Macam-macam alternator - TN Elektro

Macam-macam alternator

Pada Gambar 16 simpul kawat/wire tunggal yang bertindak sebagai lilitan stator dan batang magnet yang bertindak sebagai rotor menggambarkan bagaimana tegangan/voltage AC diproduksi di dalam sebuah alternator dasar. Jika dua simpul kawat/wire lagi, yang berjarak 120 derajat, ditambahkan pada alternator dasar kita, maka dua tegangan/voltage lagi yang terpisah akan diproduksi.
clip_image002
Gambar 1.16

Dengan kutub S dari rotor yang berada langsung di bawah konduktor A, maka tegangan/voltage pada A akan berada pada besaran maksimum dan positif dalam polaritas. Setelah rotor berputar 120 derajat, maka kutub S akan langsung berada di bawah konduktor B dan tegangan/voltage di B akan maksimum positif. Juga 120 derajat kemudian, tegangan/voltage pada C akan maksimum positif. Tegangan/voltage positif puncak di A, B, C di dalam masing-masing simpul kawat/wire terjadi dengan jarak 120 derajat. Tegangan/voltage simpul ini juga diperlihatkan pada grafik di atas.

A. Alternator belitan delta
clip_image002[5]
Gambar 1. 17

Jika ujung dari simpul kawat/wire, yang bertanda A1, B1 dan C1, dihubungkan pada ujung-ujung yang bertanda masing-masing B, C dan A, maka sebuah stator lilitan dasar tiga tahap “delta” akan terbentuk (Gambar 19). Ketiga tegangan/voltage AC (BA, CB dan AC) yang tersedia dari lilitan stator delta adalah sama dengan ketiga tegangan/voltage yang telah dibahas sebelumnya.

B. Alternator belitan star/Y
clip_image006
Gambar 1.18

Jika ujung dari simpul kawat/wire yang bertanda A1, B1 dan C1 dihubungkan bersama, sebuah stator lilitan dasar tiga-tahap “Y” akan terbentuk (Gambar 20). Masing-masing tegangan/voltage ini terdiri dari tegangan/voltage di dalam dua simpul kawat/wire yang ditambahkan bersama. Tiga tegangan/voltage AC dengan jarak 120 derajat tersedia dari stator Y. Stator Y seringkali disebut konfigurasi bintang.

Dalam lilitan delta, masing-masing lilitan individu dihubungkan pada ujung dari lilitan yang lain (Gambar 18). Hal ini menciptakan hubungan sejajar di dalam stator delta, yang umumnya memungkinkan output arus yang lebih tinggi daripada stator lilitan “Y”. Dalam stator lilitan “Y”, lilitan dihubungkan untuk membentuk pasangan hubungan seri. Hubungan seri ini ini umumnya menyediakan tegangan/voltage yang lebih tinggi tetapi output arus yang lebih rendah daripada stator lilitan delta. Pabrik-pabrik pembuat alternator masa kini menggunakan baik koil lilitan “delta” maupun “Y” di dalam stator.

Untuk meningkatkan output dari alternator beberapa modifikasi pada model dasar diperlukan dengan:

  •  meningkatkan jumlah konduktor dalam masing-masing lilitan tahap
  •  meningkatkan kekuatan dari medan magnetik
  •  meningkatkan kecepatan berputar.