" /> Penyambungan Wattmeter Secara Tak Langsung - TN Elektro
Home > Dasar Pengukuran Listrik > Analisis Rangkaian Arus Searah > Penyambungan Wattmeter Secara Tak Langsung

Penyambungan Wattmeter Secara Tak Langsung

Sampai sejauh ini yang kita lakukan adalah penyambungan meter baik ampermeter, voltmeter dan wattmeter secara langsung. Penyambungan meter secara langsung hanya dapat diterapkan pada beban rendah. Bagi beban tinggi di mana arus fasanya besar dan mungkin juga tegangan fasanya, maka dilakukan cara lain yaitu penyambungan meter secara tidak langsung. Penyambungan secar tidak langsung dilakukan dengan memanfaatkan trafo ukur yang terdiri dari trafo arus dan trafo tegangan seperti diperlihatkan dalam gambar 7.11.
image
Gambar 7.11 Pengukuran Daya Tiga Fasa dengan Satu Wattmeter secara Tidak Langsung

Trafo ukur merupakan piranti pembantu yang sangat vital dalam pengukuran secara tidak langsung. Dalam prakteknya trafo ukur telah distandarisasi, yaitu nilai sekunder untuk trafo arus adalah 5 amper dan nilai sekunder untuk trafo tegangan adalah 100 volt. Sedangkan untuk nilai primernya tersedia dalam banyak harga untuk memenuhi berbagai kebutuhan jaringan distribusi tenaga listrik.

Dalam pengukuran secara tidak langsung, perlu memahami benar polaritas dari tarfo ukur yang digunakan. Kesalahan dalam menentukan polaritas dapat menyebabkan kegagalan dalam menentukan nilai pengukurannya. Oleh karena perhatikan benar-benar polaritas trafo arus dan trafo tegangannya.

Instrumen untuk mengukur energi listrik lazim disebut sebagai energimeter. Instrumen tersebut juga dikenal dengan sebutan watt-hour meter (Wh-meter). Energimeter merupakan perangkat integrasi. Ada beberapa tipe energimeter. Dilihat dari sumber tegangannya dibedakan energimeter satu fasa dan energimeter tiga fasa. Pengukuran energilistrik menjadi sangat penting dalam dunia bisnis ketenagalistrikan.