Tindak pemeliharaan komponen bangunan dimaksudkan agar komponen pendukung bangunan berada dalam kondisi baik sehingga bangunan tetap laik fungsi. Tindak pemeliharaan pada bangunan terbagi menjadi beberapa komponen, yaitu komponen struktur, arsitektur, utilitas dan tata ruang luar. Pokok pemeliharaan komponen struktur bangunan mencakup:
(a) Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur struktur bangunan dari pengaruh korosi, cuaca, kelembaban dan pembebanan di luar batas kemampuan struktur.
(b) Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur pelindung struktur.
(c) Melakukan pemeriksaan berkala sebagai bagian dari perawatan preventif.
(d) Mengantisipasi perubahan dan/ atau penambahan fungsi kegiatan yang dapat menyebabkan meningkatnya beban yang berkerja pada bangunan, di luar batas beban yang direncanakan.
(e) Melakukan cara pemeliharaan dan perbaikan struktur yang benar oleh petugas yang mempunyai keahlian dan/ atau kompetensi di bidangnya
(f) Memelihara bangunan agar difungsikan sesuai dengan penggunaan yang direncanakan.
Adapun bagian-bagian dari komponen struktur yang perlu mendapat perhatian dalam pemeliharaan bangunan diantaranya:
Pondasi Bangunan
Pondasi bangunan berfungsi menahan beban bangunan yang ada di atasnya.
Teknis pemeliharaan:
1. Sekitar bangunan atau bagian yang dekat dengan badan pondasi diusahakan agar bersih dari akar pohon yang dapat merusak pondasi.
2. Dasar pondasi harus dijaga sedemikian rupa sehingga air yang mengalir di sekitar pondasi tidak mengikis tanah sekitar pondasi sehingga dasar pondasi menjadi sama dengan permukaan tanah.
3. Untuk daerah yang banyak rayap, taburkan atau siram sekitar pondasi dengan bahan kimia seperti : Aldrien, Chlordane, Dieldrin, Heptaclor, Lindanef, dll.
Struktur Bangunan Beton
Bagian bangunan yang menggunakan bahan ini biasanya pada konstruksi tiang, lantai atau pelat lantai atau atap (dak). Biasanya kebocoran yang terjadi pada pelat lantai karena adanya retak rambut pada konstruksi pelat, sehingga air kamar atau air hujan meresap ke dalamnya dan keluar ke bagian lain bangunan sebagai kebocoran.
Lantai Beton
Teknis pemeliharaan:
1. Bersihkan kotoran yang menempel pada permukaan beton secara merata.
2. Cat kembali dengan cat emulsi (coating) atau cat yang tahan air dan asam pada permukaannya.
Struktur Rangka Atap
Struktur rangka atap pada bangunan umumnya terbuat dari kontruksi kayu, kemudian pada era tahun 90-an mulai dikenal dan digunakan struktur rangka atap yang terbuat dari baja ringan. Karena merupakan struktur yang tertutup, sehingga pemeliharaan dan perawatan struktur rangka atap lebih banyak bersifat preventiv.
Teknis pemeliharaan:
1. Perbaiki segera jika ditemukan adanya penutup atap yang bocor, untuk menghindari terjadi pelapukan pada struktur rangka kayu.
2. Lakukan pengecekan berkala terhadap kemungkinan serangan rayap, yang datang melalui dinding atau pipa instalasi listrik.
3. Lakukan pengamatan visual secara berkala dengan melihat tampak luar, apakah terlihat bergelombang atau terjadi lendutan baik pada penutup atap atau plafon di dalam ruangan. Apabila hal ini terjadi segera lakukan langkah perbaikan yang perlu dilakukan.
Dinding
Langkah pemeliharaan yang dilakukan:
1. Bersihkan permukaan dinding dari debu dan kotoran dengan menggunakan sapu dan sikat. Untuk dinding keramik dan marmer dapat dibersihkan dengan kain pel dan air.
2. Pencucian dinding khususnya dinding pada bagian eksterior dapat dilakukan dengan sikat plastik dan dibilas dengan air bersih.