(1) Definisi diameter
Dalam ilmu matematika, diameter memiliki definisi sebagai garis lurus yang melalui titik tengah suatu lingkaran. Berdasarkan pengertian tersebut maka pengukuran diameter di bidang kehutanan, khususnya dalam ilmu ukur kayu dilakukan pada batang pohon berdiri, bagian pohon yang dipotong dan cabang. Pengukuran diameter ini penting karena merupakan dimensi yang dapat langsung diukur dan dari diameter dapat ditentukan luas penampang melintang pohon/luas bidang dasar serta volume pohon.
Anonimus (2011) memberikan pengertian mengenai diameter sebagai sebuah dimensi dasar dari sebuah lingkaran. Dengan demikian diameter batang dapat didefinisikan sebagai panjang garis antara dua buah titik pada lingkaran di sekeliling batang yang melalui titik pusat (sumbu) batang. Diameter batang menjadi dimensi pohon berdiri yang paling mudah diukur karena pengukurannya dilakukan pada pohon bagian bawah. Tetapi, bentuk batang pohon yang umumnya semakin mengecil ke ujung atas (taper), maka dari sebuah pohon akan dapat diperoleh tak hingga banyaknya nilai diameter batang sesuai banyaknya titik dari pangkal batang hingga ke ujung batang.
Oleh karena itulah perlu ditetapkan letak pengukuran diameter batang yang akan menjadi ciri karakteristik sebuah pohon. Atas dasar itu ditetapkanlah diameter setinggi dada atau dbh (diameter at breast height) sebagai standar pengukuran diameter batang. Sekurangnya terdapat tiga alasan mengapa diameter diukur pada ketinggian setinggi dada, yaitu :
(a) Alasan kepraktisan dan kenyamanan saat mengukur, yaitu pengukuran mudah dilakukan tanpa harus membungkuk atau berjingkat.
(b) Pada kebanyakan jenis pohon ketinggian setinggi dada bebas dari pengaruh banir.
(c) Diameter setinggi dada (dbh) pada umumnya memiliki hubungan yang cukup erat dengan peubah-peubah (dimensi) pohon lainnya.
Dalam praktek pengukuran dbh, terdapat perbedaan di antara beberapa negara mengenai ketinggian setinggi dada, yakni :
(a) Negara dengan pengukuran sistem metrik, dbh = 1,30 m di atas permukaan tanah (dat).
(b) USA dan Kanada, dbh = 4 ft 6 in = 1,37 m di atas permukaan tanah (dat).
(c) Inggris dan beberapa negara persemakmuran (pengukuran sistem British), dbh = 4 ft 3 in = 1,29 m di atas permukaan tanah (dat).
(d) Jepang, dbh = 4 ft 1,2 in = 1,25 m di atas permukaan tanah (dat).
(2) Luas bidang dasar (Lbds)
Asy’ari dkk. (2012) di dalam bukunya telah menerangkan rumus maupun perhitungan luas bidang dasar (luas penampang lintang) batang pohon. Perumus maupun perhitungan luas bidang dasar pada prinsipnya mengacu ukuran diameter, tetapi kenyataannya di lapangan umumnya perhitungan luas bidang dasar menggunakan ukuran keliling.