" /> Jenis dan Sifat-sifat Kayu - TN Seni
Home > Teknologi Bahan Furnitur > Pemeriksaan Bahan Kayu > Jenis dan Sifat-sifat Kayu

Jenis dan Sifat-sifat Kayu

Jenis-jenis kayu
a) Cara menggolongkan jenis-jenis kayu
Lembaga penelitian hasil Hutan (LPHH) di Bogor telah melaksanakan penelitian-penelitian mengenai kayu-kayu di indonesia untuk keperluan Pembangunan, kayu-kayu untuk ramuan dinilai menurut kekuatannya ini ditentukan tingkat pemakaian kayu.

b) Tingkat Kekuatan
Di Indonesia jarang sekali diuji kuat tarik kayu. Untuk menentukan tingkat kekuatan kayu kita berpangkal pada kuat lentur, kuat tekan dan kuat jenis kayu. Berat jenis ini ditentukan pada kadar lengas kayu dalam keadaan kering udara. Persyaratan untuk masing-masing kelas menurut den gerger ditentukan sebagai berikut :
image

c) Tingkat Pemakaian
Tingkat pemakaian suatu kayu menyatakan kecakupan kayu untuk sesuatu macam konstruksi. Di dalam menetukan tingkat pemakaian tidak dipandang soal pengerjaan kayu serta mudah atau sukarnya pengolahan kayu, lagi pula kayu adalah keadaan biasa, artinya tidak diawetkan.
Ada lima macam tingkat pemakaian kayu :
Tingkat I dan II : untuk keperluan konstruksi-konstruksi berat, tidak terlindung dan terkena tanah lembab yang termasuk dalam tingkat I diantaranya : kayu jati, merban, bangkirai, belian, resak, dll.
Tingkat III : untuk keperluan konstruksi-konstruksi berat, yang terlindung, diantaranya yang termasuk dalam tingkat ini : puspa, kamper, kemuning, dsb.
Tingkat IV : untuk keperluan konstruksi-konstruksi ringan yang terlindung ialah meranti, suren, jengjing, dsb.
Tingkat V : Untuk keperluan pekerjaan sementara.

Karena banyaknya jenis kayu di Indonesia, maka tidak dapat diperbincangkan disini, sementara untuk mengenal beberapa jenis kayu yang banyak dipakai untuk bahan bangunan sesuai tingkat pemakaiannya ialah :
 Kayu Jati (Tectona grandis)
Tingkat Pemakaian I, Tingkat keawetan I, Tingkat kekuatan II BJ = 0,67. Kayu jati adalah salah satu kayu yang terbaik di seluiruh dunia. Banyak didapati di pulau Jawa yaitu di daerah Rembang, Madiun dan Kediri. Termasuk kayu yang stabil, yaitu kembang susutnya hanya sedikit, karena tumbuhnya ditahan yang mengandung kapur, sering sekali di dalam kayunya banyak terdapat sarang-sarang kapur. Hal ini menyebabkan lekas tumpulnya alat-alat untuk mengerjakan kayu (misalnya gergaji, ketam, dsb).

Banyak dipakai untuk membuat konstruksi kuat seperti jembatan hangar dsb. Banyak pula dipergunakan untuk membuat perabot rumah tangga, warna kayu jati mula-mula sawo kelabu dan apabila telah lama terkena cahaya dan udara warnanya berubah menjadi sawo matang

 Merbau
Tingkat Pemakaian I, Tingkat keawetan I, Tingkat kekuatan I BJ . 0,9 – 1. Banyak kita dapati di pulau Sumatera (bagian utara). Sulawesi dan kepulauan Maluku, walaupun demikian banyak juga dipakai di pulau Jawa.
Merbau termasuk kayu yang baik, karea selain tahan raya, kembang susutnya hanya sedikit, kejelekannya ialah bahwa besi yang berhubungan denganmerbau akan lekas berkarat karena kadar asam-air kayu tinggi sekali.

Banyak dipergunakan untuk konstruksi yang tidak terlindung. Banyak juga dipergunakan untuk pembuatan perabot rumah tangga, karena dapat dipelitur dengan mudah. Warnanya kelabu-sawo dan jika telah lama dipakai akan berubah menjadi hitam sawo.

 Bangkirai
Tingkat Pemakaian I, Tingkat keawetan II, Tingkat kekuatan I BJ .0,8 – 1.1. Kadang-kadang orang menamakan jati Kalimantan, sering disebut juga bulan. Pohon banyak didapat di kalimantan dan sumatera dalam jumlah yang besar. Kayunya tahan rayap , agak mudah diolah, jika dibandingkan dengan kayu jati. Kembang susutnya sedikit dan mudah didapat dalam ukuran yang besar tanpa cacat-cacat. Banyak dipakai untuk konstruksi yang terlindas dan tidak jarangpula untuk lantai jembatan, tiang-tiang dsb. Warnanya mula-mula sawo kering dan lama kelamaan menjadi lebih tua.

 Belian
Tingkat Pemakaian I, Tingkat keawetan I, Tingkat kekuatan I BJ = 0,9 – 1,2. Terdapat di pulau Kalimantan. Sebenarnya ada beberapa macam kayu yang termasuk dalam nama belian, dua yang terpenting adalah belian dan anglen, atau disebut kayu besi dari Kalimantan, kayunya tahan rayap dan serangga-serangga lainnya, karena kerasnya, sukarnya diolah. Di dalam konstruksi besar dipakai untuk tiang-tiang jembatan, lantai jembatan dsb.
Di dalam bangunan rumah dipakai sebagai sirap untuk penutup atap, warnanyajika belum lama adalah sawo tua, kemudian akan berubah menjadi abu-abu sampai hitam.

 Resak
Tingkat Pemakaian I, Tingkat keawetan I, Tingkat kekuatan I BJ = 1,1. Didapat di Pulau Kalimantan, Sumatera dan Riau. Kayunya tahan rayap dan ulat-ulat tiang, walaupun keras, tetapi agak mudah diolah. Banyak dipakai di dalam Bangunan air dan dalam konstruksi yang besar dipakai sebagai pasak (baja). Warnanya sawo muda dan lama kelamaan menjadi sawo tua.

 Rasamala
Tingkat Pemakaian II, Tingkat keawetan II, Tingkat kekuatan II BJ = 0,6 – 0,8 banyak terdapat di Jawa Barat dan juga di Sumatera. Pohon initumbuhnya lebih cocok untuk daerah yang tingginya lebih dari 500 m di atas permukaan laut. Kayunya tahan rayap dan di tempat yang terlindung serta tidak banyak mengalami perubahan kadar legas, tahan pula terhadap bubuk.