" /> Klasifikasi Tungku - TN Seni
Home > Benda Keramik > Perlengkapan Pembakaran > Klasifikasi Tungku

Klasifikasi Tungku

Tungku pembakaran dapat diklasifikasikan menurut bahan bakar, aliran panas/sirkulasi api, bentuk, kontak panas, cara operasi/proses pembakaran, pemakaian, dan penemunya. Namun dari berbagai klasifikasi tersebut hanya akan dijelaskan sebagian saja.

a. Klasifikasi Tungku menurut Bahan Bakarnya
Bahan apapun yang dapat terbakar dapat digunakan untuk membakar keramik, meskipun sejak dulu pembakaran dimulai dengan bahan bakar kayu, sedangkan pada perkembangan terakhir pembakaran menggunakan minyak dan gas. Sekarang sumber panas yang baru untuk pembakaran keramik ialah listrik. Jenis tungku berdasarkan bahan bakar (sumber panas) yang digunakan dapat digolongkan menjadi lima macam, yaitu:

1) Tungku bahan bakar gas
Tungku jenis ini menggunakan bahan bakar gas, kalau di Indonesia dikenal dengan elpiji (LPG). Tungku ini sangat praktis dan biaya operasionalnya cukup ekonomis. Alasan inilah yang menyebabkan banyak industri keramik menggunakan tungku gas sebagai alat pembakar utama. Tungku ini harus dioperasikan dengan prosedur yang benar dan standar keamanan yang tinggi, mengingat gas adalah bahan bakar yang tidak terlihat dan sangat mudah terbakar. Kita dapat mengatur atmosfer tungku dengan tungku gas ini.

2) Tungku listrik
Tungku jenis ini banyak digunakan di studio-studio atau di sekolah-sekolah karena mudah dioperasikan. Tungku ini dilengkapi dengan kumparan-kumparan yang akan membara apabila dialiri arus listrik. Bentuk, volume, dan spesifikasi tungku listrik sangat bervariasi dan masing-masing mempunyai keunggulan sendiri.

3) Tungku bahan bakar padat (kayu, batu bara)
Ini adalah jenis tungku pembakaran yang merupakan cikal bakal pembakaran keramik. Sampai saat ini tungku berbahan bakar kayu masih digunakan di sentra-sentra keramik tradisional. Bahan bakar padat lainnya adalah tatal kayu, sekam padi, dan sampah dedaunan kering.

4) Tungku bahan bakar minyak
Ketika harga minyak tanah murah, tungku ini sangat ekonomis. Tetapi saat ini tungku minyak tanah sudah jarang digunakan karena biaya operasionalnya yang mahal.

b. Klasifikasi Tungku menurut Arah Aliran Panas/Sirkulasi Api
1) Tungku api naik (up draft kiln)
Pada tungku jenis ini panas dari ruang bakar mengalir ke ruang pemanasan/pembakaran di atasnya dan memanaskan barang-barang yang ada kemudian keluar melalui cerobong asap di bagian atas. Jumlah bahan bakar yang digunakan pada tungku jenis ini relatif besar dan perbedaan suhu antara bagian bawah dan atasnya pun cukup besar sehingga dapat mempengaruhi hasilnya. Yang termasuk jenis ini ialah tungku ladang dan tungku bak. Bentuk tungku api naik ada yang persegi dan ada juga yang bulat. Ciri-ciri tungku api naik ialah:
a). pemakaian bahan bakar agak boros,
b). suhu pembakaran relatif rendah (di bawah 1000oC),
c). perbedaan suhu bagian atas dan bawah dan tengah cukup besar (bagian bawah lebih tinggi),
d). cara pengoperasiannya mudah, dan
e). biaya konstruksi dan pemeliharaan lebih mudah dan murah.
image
Gambar 20. Tungku dengan sirkulasi api naik.

2) Tungku api berbalik (down draft kiln)
Panas yang dihasilkan dari ruang bakar akan mengalir ke atas karena ada jembatan api (bag wall), menyentuh atap tungku pada ruang pembakaran dan berbalik ke bawah untuk memanasi benda keramik, kemudian mengalir ke saluran di bawah lantai tungku (kanal) dan keluar melalui cerobong. Dengan menggunakan jenis tungku ini akan dihasilkan suhu ruang pembakaran yang lebih merata dan dapat mencapai suhu yang lebih tinggi, yaitu 1400oC. Tungku jenis ini sudah dilengkapi dengan damper (skep) yang ditempatkan pada saluran (kanal) antara tungku dan cerobong. Yang termasuk jenis ini adalah tungku catenary. Bentuk dari tungku down draft ini ada yang persegi dan ada pula yang bulat.
image
Gambar 21. Tungku dengan sirkulasi api berbalik

3) Tungku api mendatar (cross draft kiln)
Panas yang dihasilkan dari ruang bakar oleh jenis tungku ini akan mengalir ke ruang pemanasan sejajar lantai yang memanaskan barang keramik, kemudian keluar melalui cerobong asap. Suhu yang paling tinggi terletak dekat ruang bakar dan menurun ke arah cerobong asap.
image
Gambar 22. Tungku dengan sirkulasi api mendatar.