" /> Dasar Pengukuran Listrik Archives - Page 12 of 18 - TN Elektro
Home > Dasar Pengukuran Listrik (page 12)

Dasar Pengukuran Listrik

Pengukuran Sinyal Tegangan & Arus Dengan Oskiloskop

A. Pengukuran Sinyal tegangan DC Tahanan R1 dan R2 berfungsi sebagai pembagi tegangan. Ground osiloskop dihubung kan ke negatip catu daya DC. Probe kanal-1 dihubungkan ujung sambungan R1 dengan R2. Tegangan searah diukur pada mode DC. Misalnya: VDC = 5V/div. 3div = 15 V Bentuk tegangan DC merupakan garis tebal lurus pada layar CRT. Tegangan terukur diukur dari garis nol ...

Read More »

Menghitung Rangkaian Listrik Loop Tertutup

Dengan menerapkan hukum tegangan dari Kirchoff kita dapatkan persamaan loop sebagai berikut : Perhatikan tanda polaritas pada setiap unsur yang ada di dalam loop, yaitu: – negatif bila sesuai dengan arah loop – positif bila melawan arah loop – U1 + I1.R1 + I1.R2 + I1.R3 + U2 = 0 atau I1.R1 + I1.R2 + I1.R3= U1 – U2 Perhatikan ...

Read More »

Hukum Coulomb

Dengan menyelami interaksi elektrostatis dan susunan atom, akan mengantarkan kalian pada pengetahuan konseptual yang lebih dalam tentang fenomena muatan listrik. Muatan listrik adalah suatu sifat dasar alam yang dipengaruhi oleh struktur atom. Benjamin Franklin memberi penandaan pada kedua jenis muatan listrik sebagai muatan positif dan muatan negatif. Hal ini hanya merupakan sekedar penandaan, positif dan negatif bukan dalam pengertian lebih ...

Read More »

Macam-Macam Konstruksi Kapasitor

Kapasitor Pita Polimer. Pada dasarnya kapasitor ini dibangun dari pita polimer sebagai dielektrik yang diletakkan diantara dua pita aluminium (alluminium foil) sebagai elektroda dan digulung untuk memperoleh luas elektroda yang diinginkan. Gulungan ini kemudian dimasukkan ke dalam tabung aluminium atau dilindungi dengan epoxy resin. Konstruksi lain adalah menggunakan lapisan aluminium yang diendapkan (melalui proses penguapan) langsung di permukaan pita polimer ...

Read More »

Induktansi Pada Induktor

Kalau pada resistor, ia hanya memiliki nilai resistansi maka pada induktor dia memiliki nilai resistansi ( R ) dan nilai induktansi ( L ). Di mana besarnya nilai induktansinya tergantung pada jumlah lilitan (N), luas penampang lilitannya (A) dan panjang sumbu lilitannya (l). Secara matematik hubungannya dapat dituliskan sebagai berikut : µo adalah permeabilitas udara –> µ0 = 4π x ...

Read More »

Potensial Listrik

Sebelum membahas tentang potensial listrik, marilah tinjau ulang pemahaman kalian tentang arus listrik.Semua tentu paham bahwa arus listrik terjadi karena adanya aliran elektron dimana setiap elektron mempunyai muatan yang besarnya sama. Jika kita mempunyai benda bermuatan negatif berarti benda tersebut mempunyai kelebihan elektron. Derajat termuatinya benda tersebut diukur dengan jumlah kelebihan elektron yang ada. Muatan sebuah elektron, sering dinyatakan dengan ...

Read More »